Liputan6.com, Jakarta Menelusuri dunia musik Indonesia, generasi 1990-an dan awal 2000-an tentu ingat grup musik Bunga. Menjelajahi secara mendalam, band Bunga yang berdiri sejak 1996 ini tak lepas dari sosok Galang Rambu Anarki, personel yang juga mengisi posisi gitaris.
Berdirinya Bunga berawal dari beberapa pencinta musik yang menjalin pertemanan akrab hingga akhirnya membentuk grup musik. Kala itu, formasi Bunga terdiri Tony Vialy (vokal), Danial (bas), Oka (drum) dan Erry (gitar), dan mendiang Galang Rambu Anarki (gitar).
Advertisement
Baca Juga
Tony Vialy mengaku menjalin persahabatan dengan Galang Rambu Anarki selama mengibarkan Bunga di industri musik Tanah Air. Persahabatan keduanya juga didasari atas dasar rasa hormat Tony Vialy terhadap mendiang putra Iwan Fals itu.
Advertisement
Pasalnya, Galang tetap memikirkan rekan-rekannya di Bunga sewaktu ia hendak diorbitkan sebagai solis oleh seorang produser musik kala itu. Bahkan sebelum Galang Rambu Anarki meninggal dunia, ia tetap memikirkan keutuhan band Bunga dan menitipkannya kepada Tony Vialy.
"Jadi dulu itu para produser selektif dalam melihat musisi untuk diorbitkan, kayak juara festival atau punya banyak koneksi. Itu yang biasanya ditarik, dilihat juga yang massanya banyak. Kebetulan kami saat itu Galang yang dilirik produser, karena anak Iwan Fals juga. Akhirnya rekaman," ujar Tony Vialy saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di Gedung KLY Jakarta, Rabu (9/1/2025).
"Waktu itu si produser tadinya mau sama Galang saja, tapi Galang enggak mau, 'Kalau mau rekaman lagu saya itu sama Bunga, bukan saya sendiri.' Nah itu yang membuat saya akhirnya menghargai sekali Galang. Bahkan sampai saat ini, setelah menyanyikan lagu 'Kasih' saya selalu bilang, 'Untuk mengenang Galang.' Bahkan fotonya pun masih saya tempel. Karena Bunga itu kan salah satu pendirinya, motornya, ya dia (Galang)," sambung Tony.
Melanjutkan Bunga karena Teringat Pesan Terakhir Galang
Tony pun mengenang pesan terakhir Galang Rambu Anarki saat menceritakan alasannya tetap mempertahankan Bunga agar tidak bubar. Beberapa hari sebelum meninggal dunia, Galang sempat berpesan kepada Tony agar Bunga tetap eksis selamanya.
"Jadi ada kondisi di mana saya harus rehab dan posisi vokal Bunga digantikan Anda (untuk album ketiga). Tapi Anda sibuk dengan soundtrack film... Setelah itu, Bunga sempat terbengkalai... Pada saat saya rehab, saya bilang ke basis (Danial), 'Gua kan rehab, tolong lu jaga supaya jangan bubar, karena ini permintaan Galang," jelas Tony.
"Galang sebelum meninggal itu pernah ngomong, 'Bunga jangan bubar... Ton, lo pegang Bunga, Ton!' Gua bingung kan, 'Memang lu mau ke mana?' Terus pas mau tidur, 'Ton, Bunga titip, ya.' 'Memang mau ke mana sih, lu? Sudah tidur saja.' Tiga hari kemudian meninggal. Jadi kayak semacam pesan yang sebaiknya dijaga," terangnya.
Advertisement
Mempertahankan Bunga dengan Merilis Single Setelah Album Keempat
Setelah Tony kembali menjadi vokalis Bunga, ia konisiten menjaga permintaan Galang agar Bunga eksis selamanya. Tony pun terlibat kembali dengan Bunga dalam penggarapan album keempat, Dari Teman Untuk Teman yang dirilis pada 2015.
Setelah album tersebut rilis, Tony mendorong rekan-rekannya di Bunga terus berkarya hingga lahirlah sejumlah single sejak 2019 hingga yang terbaru pada 2024. Mulai dari rilis ulang "Kasih Jangan Kau Pergi" (2019), "Perancah Rindu" (2019), "Majulah Menang" (2022),"Kerinduan" (2022), "Melangkah" (2023), hingga "Diam" (2024).
"Manggung terakhir masih sama dengan formasi album keempat, tahun 2019, masih sempat manggung. Tapi begitu COVID-19, tim sebelumnya sudah masing-masing dan susah dihubungi. Akhirnya saya hubungi mereka lewat chat, intinya saya jalani (dengan cara sendiri)," jelas Tony.
Bongkar Pasang Personel hingga Mendapatkan yang Cocok
Selama menghidupkan Bunga kembali, bukan berarti langkah Tony Vialy mulus. Bongkar pasang personel Bunga tak terhindarkan. Berkat kegigihan dan konsistensi, Tony berhasil menemukan personel yang pas. Mereka adalah Orwin Ramawan (gitar), Yogi Wibowo (bas), dan Peter Michael Laquais (drum).
"Dari situ ketemu teman-teman yang ini. Tapi sebelumnya ada lagi, sebelum formasi sekarang, ada lagi beberapa, bongkar sambung gitulah. Kalau dihitung saat itu ada enam single yang rilis tapi enggak promo, yang penting supaya kami tetap eksis saja. Karena mau cari produser ke mana," ungkap Tony.
"Akhirnya, ya sudah dengan apa adanya, patungan, lalu rilis. Sekarang bisa rekaman di rumah masing-masing. Jadi kami ini eksisnya dengan rilis-rilis single dulu. Hingga saat ini kami pun masih single juga karena belum ada label," ujarnya.
Advertisement