Liputan6.com, Jakarta Jourdy Pranata bergabung dalam proyek film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) lewat peran Febri yang menarik. Karakternya logis dalam segala hal dan skeptis terhadap hal mistis, termasuk segala kejadian di rumah Salim (Morgan Oey).
“Fungsi Febri di film ini, sebagai fotografer yang di-hire oleh pasangan yang mau prewed. Petualangan dimulai semenjak Febri dan tim setuju dengan project tersebut,” ucap Jourdy Pranata kepada media pada saat Press Conference Official trailer film Pernikahan Arwah, Metropole XXI, Rabu (5/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Untuk memerankan karakter ini, ia sengaja menjaga dirinya untuk tidak tahu banyak hal tentang budaya Tionghoa. Ada alasan yang kuat di baliknya, yakni demi menjadikan hal itu sebagai hal yang baru baginya, dan ikut tercermin dalam aktingnya.
Advertisement
“Biar menjaga si Febri enggak tahu banyak hal, biar pas nanti syuting tuh spontan dan benar-benar asing di telinga sendiri,” ucap Jourdy Pranata menjelaskan kepada media.
Ada banyak hal menarikl yang didapat Jourdy selama menjalani syuting film tersebut. Jourdy mengaku, ia adalah orang yang sensitif, dan hal ini makin intens dengan suasana di lokasi. “Banyak banget spot-spot yang bikin tertarik untuk datengin, dan pas didatengin ternyata serem banget,” ucap Jourdy Pranata.
Mantra dan Ornamen
Jourdy menambahkan, banyak mantra-mantra yang digunakan saat syuting yang akhirnya membuat banyak yang datang saat menjalani proses syuting.
“Oh banyak banget, dia (Zulfa Maharani) aja enggak sadar soalnya. Tiba-tiba dia jadi sensitif banget, ada Mba Cici yang bilang kalo dia lagi diincer,” ujar Jourdy Pranata, menyebut nama orang yang menjaga mereka selama syuting dari gangguan yang tak terlihat.
Jourdy menambahkan, kengerian film ini kian bertambah, dengan ornamen-ornamen budaya Tionghoa yang digunakan. Pasalnya, selama ini yang umum diangkat adalah mengenai kain kafan dan jenazah. Namun karena ini hal baru, suasan jadi bikin lebih merinding.
Jourdy juga menjelaskan, bahwa ini adalah keempat kalinya ia bekerja sama dengan Perlita Desiani, produser sekaligus founder Relate Films. Ia merasa sangat tertarik dengan karakter yang ditawarkan pada film ini. Bagi Jourdy, semua karakter telah dibedah dengan baik, sementara jam syuting diatur maksimal 12 jam dan ketika waktunya liburan, waktu itu tidak akan diganggu.
Advertisement
Angkat Budaya Tionghoa
Pernikahan Arwah mengangkat budaya Tionghoa ini yang belum banyak dieksplorasi di perfilman horor Indonesia. Sang penulis film Pernikahan Arwah, Aril menyampaikan, bahwa ia memiliki ketertarikan dari keragaman budaya Tionghoa. Sehingga muncul ide dan bikin cerita horor dengan nuansa ini.
“Ide berawal dari saya sendiri sehingga present ke Entelekey, lalu input yang ditambahkan oleh Paul juga sangat banyak, Paul tuh bisa nangkep yang saya mau itu apa dan mengejar banyak hal,” ucap Aril penulis dari Film Pernikahan Arwah pada saat Press Conference Official Trailer dan Poster, Metropole XXI, Rabu (5/2/25).
Film yang akan segera tayang ini, ditulis dengan hati-hati. Dengan mengundang narasumber dalam meeting development dan preparation. Sehingga menjadi salah satu upaya dalam memvisualisasikan bentuk cerita dan suasana budaya Tionghoa di Indonesia.
Proses Pembuatan Film yang Menyenangkan
Sutradara Pernikahan Arwah, Paul Agusta, menyampaikan bahwa proses pembuatan film ini terasa sangat menyenangkan. Salah satunya karena cast yang mudah untuk diarahkan.
Termasuk Zulfa Maharani yang berperan sebagai Tasya. “Aku suka dari karakter ini, ini seperti karakter manusia lainnya. Karakternya adalah karakter yang bukan aku, untungnya ada Kak Paul yang selalu berikan kebebasan untuk karakter, dan dari script sudah dijelaskan setiap karakter dengan jelas,” ucap Zulfa Maharani.
Ia juga diberikan kebebasan untuk riset, dan mengembangkan karakter. Sama seperti Zulfa, Jourdy Pranata pun merasa chemistry dengan Zulfa dan pemain lain juga terbentuk natural.
“Karena beberapa dari kami sudah pernah bekerja sama sebelumnya, ditambah banyak diskusi sejak awal, jadi prosesnya terasa lebih mudah,” ucap Jourdy menambahkan.
(Rahmadina Sundari/Liputan6.com)
Advertisement