Liputan6.com, Jakarta Raisa kembali menghadirkan inspirasi bagi pendengarnya melalui lagu terbarunya, "It’s Okay To Not Be Okay". Lagu ini membawa pesan mendalam bahwa tidak apa-apa untuk tidak selalu merasa baik-baik saja, serta mengajak pendengar untuk merayakan setiap proses pertumbuhan dalam hidup.
Dalam lagu ini, Raisa tampil layaknya sahabat sejati—seseorang yang selalu ada untuk mendengarkan tanpa menghakimi, yang menghargai setiap bentuk pertumbuhan, baik kecil maupun besar.
Advertisement
Baca Juga
Dengan nuansa optimis, lagu ini sangat cocok masuk dalam daftar putar penyemangat bagi siapa saja yang ingin memulai hari dengan lebih baik. "It’s Okay To Not Be Okay" juga mengingatkan kembali pada lagu-lagu Raisa yang penuh energi seperti "Teka-Teki", "Could It Be", dan "You".
Advertisement
“Aku ingin lagu ini menjadi pengingat bahwa tidak apa-apa untuk tidak selalu baik-baik saja. Kita semua berhak merasakan berbagai macam emosi. Lagu ini seperti surat cinta dari teman untuk diri sendiri dan untuk semua orang yang pernah merasa tidak cukup baik. Aku ingin semua orang tahu bahwa mereka berharga dan layak untuk bahagia," ujar Raisa.
"Kolaborasi dengan Gusti membuat proses pembuatan lagu ini menjadi sangat menyenangkan dan mengalir begitu saja. Gusti benar-benar paham apa yang ingin aku sampaikan dan berhasil menciptakan nuansa yang sangat pas dengan liriknya,” sambungnya.
PIhak yang Berkontribusi dalam Pembuatan Lagu
Gusti Irwan Wibowo, yang turut berkontribusi dalam pembuatan lagu ini, mengungkapkan bahwa proses kreatifnya berjalan alami.
“Dalam menciptakan lagu ini, saya tidak mencari inspirasi khusus. Saya lebih fokus pada merespons visi musik yang sudah Raisa dan Lafa bangun. Kolaborasi ini seperti sebuah percakapan musikal yang mengalir alami saat workshop,” jelasnya.
Adryanto Pratono, CEO JUNI Records, juga menyampaikan keyakinannya terhadap hasil kolaborasi ini. “Sudah sejak tahun lalu ingin mengajak Gusti Irwan Wibowo dan Lafa bekerja sama dengan Raisa. Saya yakin mereka akan memberikan warna yang berbeda untuk Raisa. Kebetulan baru terealisasi awal tahun ini. Dan ternyata benar, Gusti adalah kepingan puzzle yang saya tunggu untuk Raisa."
"Duo backing vocal panggung Raisa, Meikelin Yopitania S (Eckel) dan Feli Wattimena (Feli), juga menjadi elemen penting dalam lagu ini. Karakter soul dan groove mereka membuat lagu ini terasa semakin hidup. Sulit untuk tidak ikut berdansa,” tambah Adryanto.
Advertisement
Dibuat agar Terasa Menyenangkan
Lafa turut menambahkan bahwa pendekatan musik dalam lagu ini dibuat agar terasa menyenangkan saat diputar, terutama di pagi hari atau dalam perjalanan.
“It’s Okay secara pendekatan musiknya, aku dan Yaya ingin bikin sesuatu yang feel good aja kalau diputar di waktu pagi, buat perjalanan. Seperti perasaan bergairah untuk memulai sesuatu atau memulai hari. Kurasa rasa seperti itu yang ingin dicapture saat kita mendengarkan lagu ini. Aku ingin membuat lagu ini tetap hangat dan intim dengan pendekatan suara-suara organik,” ungkapnya.
Lagu "It’s Okay To Not Be Okay" sudah tersedia di berbagai platform streaming digital seperti Apple Music, Langitmusik, Spotify, YouTube, YouTube Music, dan lainnya.
Video Liriknya
Lyric Video “It’s Okay To Not Be Okay”Video lirik It’s Okay To Not Be Okay digarap oleh Ikshan Rekayasa dari JUNI Records. Visual dalam video ini terinspirasi dari salah satu lirik lagu yang berbunyi, “You just had a bad day, doesn’t happen everyday”.
Konsepnya menampilkan bunga sebagai simbol harapan—di mana saat seseorang merasa sedih atau terpuruk, selalu ada sesuatu yang bisa menyemangati mereka kembali.
Beberapa adegan dalam video ini memperlihatkan bunga yang layu dan kembali segar setelah diberi air, melambangkan bahwa manusia juga bisa bangkit kembali dan mencoba lagi di hari-hari berikutnya.
Advertisement
