[VIDEO] Selamat Jalan Kris Biantoro, Sang Raja Kuis...

Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Kris Biantoro, penghibur serba bisa atau dikenal pula sebagai raja kuis, wafat dalam usia 75 tahun.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Agu 2013, 12:50 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2013, 12:50 WIB
waswas-kris-biantoro-130814b.jpg
Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Kris Biantoro, penghibur serba bisa atau dikenal pula sebagai raja kuis, wafat dalam usia 75 tahun.

Kris Biantoro yang terlahir dengan nama Christoporus Soebiantoro mengembuskan napas terakhir lantaran terkena serangan jantung pada Selasa (13/8/2013) pukul 13.30 WIB di Jakarta. Jenazah kemudian disemayamkan di Kompleks Bukit Permai, Jalan Bromo Blok K/8, Cibubur, Jakarta Timur [baca: Innalillahi... Kris Biantoro Meninggal Dunia].

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Maria Nguyen Kim Dung dan dua anak, yakni Invianto dan Ceasefiarto, serta lima cucu. Dalam dunia seni, lelaki yang dilahirkan di kaki Gunung Merbabu, Magelang, Jawa Tengah pada 17 Maret 1938 itu tak hanya dikenal sebagai penyanyi dan aktor, namun juga seorang master of ceremony atau MC yang andal.

Ada 12 judul film yang pernah dibintangi, mulai dari Last Tango in Jakarta (1973) hingga Kuda-Kuda Binal (1978). Di dunia tarik suara, Kris Biantoro juga sempat merilis enam album, yakni Mungkinkah, Jangan Ditanya Kemana Aku Pergi, Angela, Juwita Malam, Answer Me Oh My Love, dan The Impossible Dream [baca: Pelantun `Jangan Ditanya Kemana Aku Pergi` Telah Pergi].

Ia sempat meluncurkan biografi berjudul Manisnya Ditolak (2004). Artis yang melejit lewat tembang Mungkinkah, Juwita Malam, dan Jangan Ditanya Kemana Aku Pergi itu pernah berwasiat pada keluarga untuk menyelesaikan buku berisi pemikirannya tentang bangsa Indonesia.

Selain itu, Kris Biantoro terkenal pula sebagai pemandu sejumlah kuis dan acara televisi, antara lain Siapa Dia, Aneka Ria Safari, dan Dansa Yo Dansa di TVRI.

Kris tercatat pula mendirikan Lestari (Lembaga Seni dan Teater Indonesia). Ia juga menggagas Konser Musik Kolosal Pentas Seni di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, yang dimeriahkan oleh Norma Sanger, Ellya Khadam, Lolypop, Vina Panduwinata, dan SAS. Dikabarkan pula, ia pernah memandu acara di klab Tropicana, Jakarta, menjelang konser band rock asal Inggris Deep Purple di GBK pada 1975.

Rencananya, jenazah Kris Biantoro akan dikremasi di krematorium Oasis, Tangerang, Banten pada Kamis (15/8/2013) siang. Sang anak sulung, Invianto, juga menuturkan kalau Kris akan dikremasi dengan pakaian kebesarannya, yaitu baju veteran [baca: Kris Biantoro Akan Dikremasi Dengan Mengenakan Pakaian Kebesaran].

Kris memang mendapat penghargaan sebagai pejuang di masa kemerdekaan RI. Dirinya pernah menjadi relawan zaman perjuangan. Adapun keputusan keluarga untuk melakukan kremasi berdasarkan kesukaan Kris terhadap laut. "Dia maunya dikremasi, lalu dilarung ke laut karena dia seneng laut dan maunya kembali ke air," pungkas Invianto.(Waswas/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya