Timeline, Kasih Sayang Ibu di Tengah Kebencian Sang Anak

Berbeda dengan film valentine kebanyanyakan. Film Thailand yang bertajuk 'Timeline' ini justru berani mengusung 'ibu' sebagai dasar cerita.

oleh Feby Ferdian diperbarui 18 Feb 2014, 18:30 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2014, 18:30 WIB
timeline-movie-140218b.jpg

Bagi sebagian orang, hari valentine adalah saat yang tepat untuk menunjukan kasih sayang. Dan seolah paham dengan situasi ini, beberapa perusahaan film pun mencoba mencari peruntungan dengan menjadi bagian dari perayaan itu sendiri. Salah satunya adalah dengan meluncurkan film-film bertema cinta yang sudah pasti bakal menjadi sasaran para remaja dan pemuja cinta.

Uniknya, berbeda dengan film-film kebanyakan yang fokus pada hubungan cinta. Film Thailand yang bertajuk 'Timeline' ini justru berani mengusung 'ibu' sebagai dasar utamanya.

Apalagi, sedikit mengomentari isi cerita yang dinjanjikan penuh kucuran air mata, sang sutradara, Nonzee Nimibutr ternyata punya harapan sendiri terhadap film ini.

"Belakangan ini orang-orang begitu mudah untuk jatuh cinta dan patah hati. Padahal di masa lalu, dibutuhkan waktu yang lama untuk bisa mengenal dan menjalani hubungan. Karena itu, melalui film ini, saya berharap bisa mengingatkan orang-orang untuk lebih menghargai hubungan-hubungan yang tengah mereka jalani." ucap Nonzee yang sebelumnya dikenal lewat film-film lintas genre seperti 'Nang Nak' (1999), 'The Tsunami Warrior' (2008), hingga 'Distortion' (2012).

Rencananya, setelah dirilis di Thailand pada 13 Februari 2014 lalu, penayangan Timeline pun direncanakan bakal diperluas ke beberapa negara lain, termasuk (mungkin) Indonesia.

Dibintangi oleh Jirayu Tangsrisuk dan Jarinporn Joonkiat, Timeline bercerita tentang seorang wanita bernama Mat (Piyathida Woramusik) yang membesarkan anak laki-lakinya, Tan (Jirayu Tangsrisuk) seorang diri setelah hidup menjanda.

Dibantu secara finansial oleh Watt (Nopachai Chaiyanam) yang diceritakan sudah mencintai Mat sejak dulu, Tan pun tumbuh menjadi sosok yang periang. Sayang, tak tahan dengan sang ibu yang dirasa terlalu mengagungkan sang ayah, Tan akhirnya memutuskan pergi dan meninggalkan batas-batas sempit yang selama ini melekat dengan ibunya.

Diceritakan, setelah beranjak dewasa, Tan berhasil menemukan kebebasan saat dirinya bertemu June (Jarinporn Joonkiat) yang belakangan menjadi kekasihnya. Namun, lewat lika-liku serta masalah yang terjadi di antara keduanya, Tan pun sadar jika tidak ada orang yang lebih menyayangi dirinya dibanding sang ibu yang sudah lama ia tinggalkan.(Feb)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya