Cerita Risma Bangun Sirkuit Gelora Bung Tomo Surabaya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menceritakan, alasan membangun Sirkuit Gelora Bung Tomo.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 28 Jul 2019, 00:03 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2019, 00:03 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka kejuaraan balapan di Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Sabtu (27/7/2019). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menceritakan, alasan membangun Sirkuit Gelora Bung Tomo. Kehadiran Sirkuit Gelora Bung Tomo diharapkan dapat memfasilitasi hobi anak muda Surabaya.

Ris menuturkan, ada salah satu anak yang tiba-tiba menghampirinya di suatu tempat. Saat itu, anak itu menceritakan, kalau anak tersebut banyak tidak disukai orang termasuk keluarga dan tetangganya. Setelah ditanya alasannya, ternyata anak ini suka kebut-kebutan di jalanan Surabaya, sehingga keluarga dan tetangganya pun tidak menyukainya.

"Nah, saat bertemu itu saya bilang, saya suka kamu dan saya akan buatkan sirkuit untuk kamu dan anak-anak Surabaya, Jadi, ini mimpi semua anak yang katanya dibenci keluarga dan tetangganya," tegas Risma.

Oleh karena itu, dia juga mengajak anak-anak yang suka kebut-kebutan untuk berekspresi di sirkuit itu, karena sirkuit itu memang dibangun untuk mewadahi anak-anak Surabaya yang suka kebut-kebutan. Namun begitu, Risma tetap berharap standar keamanan  dipenuhi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Silahkan ini digunakan. Apalagi ini gratis, malam hari juga bisa. Jadi, silahkan gunakan ini dan saya minta tolong jangan kebut-kebutan di luar, di jalanan," harapnya.

Risma mengatakan, sirkuit ini memang sengaja dibuat untuk mewadahi anak-anak yang suka kebut-kebutan. Oleh karena itu, setelah ada sirkuit ini, dia berharap anak-anak yang suka kebut-kebutan di jalanan bisa pindah ke Sirkuit Gelora Bung Tomo Surabaya, sehingga kebut-kebutan di jalanan Surabaya tidak ada lagi. 

"Kalau kebut-kebutan di luar sana kan bahaya. Kalau ada sesuatu yang terjadi, bukan hanya pelakunya saja yang kena, tapi juga bisa jadi orang lain yang tidak tahu apa-apa yang kena, kasihan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kejuaraan Balapan

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya Afghani Wardhana mengatakan peserta yang ikut kejuaraan balapan bertajuk Drag Race:Surabaya Racing Project ini berasal dari penjuru Indonesia. Ada yang dari Kalimantan, Sulawesi, Makasar dan ada pula dari Lampung serta sekitar Surabaya. 

"Totalnya sekitar 500 orang, yang peserta mobil 300 orang dan sepeda motor 200 orang. Mereka akan memperebutkan piala Wali Kota Surabaya," kata dia.

Afghani menuturkan, yang paling penting dalam kegiatan ini adalah pemanfaatan sirkuit yang maksimal untuk mencegah kebut-kebutan di jalanan. Sebab, sirkuit itu memang dibuat untuk latihan dan juga untuk penyelenggaraan turnamen. "Dan kebetulan hingga saat ini masih gratis," tegasnya.

Oleh karena itu, ia juga mengajak anak-anak Surabaya yang mempunyai hobi kebut-kebutan atau balapan motor liar di jalanan Surabaya, diharapkan bergabung dan latihan di sirkuit GBT itu. 

Ia juga mengaku akan senang apabila sirkuit itu bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena tujuan pembangunannya memang untuk mengurangi kebut-kebutan di jalanan. "Tapi tetap seperti yang disampaikan Bu Wali, harus tetap safety," pungkasnya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya