Pemkab Lamongan Targetkan Asuransi bagi 3.000 Nelayan

Profesi nelayan memiliki risiko tinggi mengalami kecelakaan, sehingga jaminan dari asuransi bisa sangat membantu. Termasuk untuk nelayan di Lamongan, Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2019, 01:30 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2019, 01:30 WIB
Ikan Hiu
Dua nelayan membawa hasil tangkapannya dari perahu saat tiba di sebuah tempat pelelangan ikan di Brondong, Lamongan, Jawa Timur, Senin (13/3). (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur, menargetkan sebanyak 3.000 dari total 20.975 nelayan di wilayah setempat bisa terlindungi oleh jaminan asuransi dari risiko kecelakaan yang tinggi.

Bupati Lamongan Fadeli di Lamongan, mengatakan, profesi nelayan memiliki risiko tinggi mengalami kecelakaan, sehingga jaminan dari asuransi bisa sangat membantu.

Fadeli berharap, pemerintah desa di wilayah itu terus mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga ketika semakin berkembang bisa membantu masyarakat membayarkan premi asuransinya, dilansir dari Antara, Jumat, 4 Oktober 2019.

Asisten Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Jatim Andrey J. Tuamelly mengatakan, sampai saat ini nelayan yang sudah terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 500 orang.

Tuamelly mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan berupaya memberi perlindungan kepada setiap pekerja untuk memiliki jaminan apabila terjadi kecelakaan hingga mengalami kematian saat bekerja.

Ia menuturkan, jaminan dengan premi Rp16.800 per bulan tersebut akan memberikan jaminan santunan kepada nelayan yang mengalami kecelakaan maupun mengalami kematian.

"Dengan premi hanya Rp16.800 per bulan tersebut sudah bisa memberikan santunan kepada para nelayan yang mengalami kecelakaan maupun mengalami kematian dalam mencari nafkah," tutur dia saat meluncurkan Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di wilayah Desa Kranji, Kecamatan Paciran.

Sementara itu, Desa Kranji saat ini juga sedang mengembangkan Wisata Air Panas Brumbun, dan memiliki potensi untuk mengembangkan BUMDes.

Selain wisata, keberadaan lokasi pasar desanya juga terus dikembangkan dan menjadi besar, tujuannya untuk pengembangan BUMDes serta untuk kemajuan dan kemakmuran desa di Kabupaten Lamongan itu.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Potensi Ikan di Lamongan

(Foto: Liputan6.com/Erik Erfinanto)
Sunset Coffee Shop ini berada di kawasan hotel berbintang tiga Tanjung Kodok Beach Resort. Sesuai janjinya, di pantai yang menghampar elok di Desa Paciran Kab Lamongan Jawa Timur

Sebelumnya, Bupati Kabupaten Lamongan Jawa Timur Fadeli mengatakan, potensi perikanan di wilayahnya hingga kini belum tergarap dengan maksial, dan membutuhkan investor untuk mengolah atau bahkan mengekspor hasil perikanan tersebut.

"Potensi perikanan di Lamongan cukup banyak, dan perlu pengusaha baru untuk datang mengolah atau bahkan mengekspor," kata dia dalam diskusi potensi perikanan Lamongan di Surabaya, Rabu 25 September 2019.

Ia menjelaskan produksi ikan di wilayahnya saat ini mencapai 131 ribu ton per tahun dari hasil ikan budi daya dan laut, dengan total nelayan mencapai 30 ribu. Dari total produksi itu, sekitar 50 hingga 60 persen sudah diolah dan sisanya masih belum tergarap sepenuhnya.

Potensi lain, kata dia, adalah pertanian yang merupakan terbesar di Jawa Timur dengan produksi 1.090.000 ton per tahun, dengan kebutuhan untuk Lamongan sekitar 300-400 ribu ton, sisanya masih memerlukan tangan investor dalam mengelolanya, dikutip dari Antara.

"Ada juga jagung yang kini mampu memproduksi hingga 570 ribu ton per tahun. Artinya banyak yang hingga kini membutuhkan tangan investor agar potensi itu bisa diapakan," katanya.

Ia menambahkan, dari sisi keamanan Lamongan juga telah meraih penghargaan, yakni menjadi daerah dengan penanganan konflik terbaik di Jawa Timur.

"Kami juga terus memberikan kemudahan investasi berupa perizinan yang terintegrasi melalui sistem daring. Dan ke depan, kami telah membangun mal perizinan, sehingga nanti semua bisa gabung di satu tempat di mal perizinan tersebut," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya