Ikrar Damai Calon Peserta Pilkades Serentak di Mojokerto

Wakil Bupati Mojokerto meminta supaya pemilihan kepala desa serentak yang diikuti 251 desa pada 23 Oktober 2019, terhindar dari segala benturan-benturan antara sesama pendukung.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2019, 00:00 WIB
[Bintang] Libur Pilkada Serentak 2018 Belum Jelas, Ini Curhatan Netizen di Twitter
Jadi sebenarnya, 27 Juni nanti libur nggak sih? Libur Pilkada Serentak 2018 bikin heboh masyarakat dunia maya. (Ilustrasi: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 721 orang calon peserta pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 251 desa di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, membacakan ikrar damai di Pendapa Graha Majatama kabupaten setempat.

Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, di Mojokerto, Rabu 9 Oktober 2019, mengatakan pilkades serentak merupakan rutinitas kegiatan enam tahunan yang harus disikapi secara dewasa, wajar, arif, dan bijaksana sesuai peraturan perundang-undangan berlaku.

"Sebanyak 721 orang calon kepala desa dari 18 kecamatan yang ikut pemilihan kepala desa serentak 2019, saya minta harus siap menang maupun kalah," katanya, dilansir dari Antara.

Ia juga meminta supaya pemilihan kepala desa serentak yang diikuti 251 desa tanggal 23 Oktober mendatang, terhindar dari segala benturan-benturan antara sesama pendukung.

"Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) harus dipandang sebagai sarana perwujudan demokrasi dan partisipasi masyarakat desa," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pesan Wabut Mojokerto

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Oleh karena itu, kata dia, hajatan demokrasi ini hendaknya disambut dengan suka cita dan menjadi alat pemersatu masyarakat.

"Bukan malah memecah kubu dan mengkotak-kotakan masyarakat," ujarnya.

Wabup juga mewanti-wanti supaya kampanye dari masing-masing calon dilakukan dengan tertib, dan tidak boleh saling menjatuhkan lawannya.

"Semua kegiatan kampanye harus tertib, damai, dan santun. Hindari kampanye hitam dan menjatuhkan lawan, apalagi ujaran-ujaran kebencian yang berunsur SARA. Semua yang terlibat dalam pemilihan kepala desa maupun panitia pemilihan desa, saya minta terus berkoordinasi dan mengantisipasi kerawanan-kerawanan yang terjadi," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes H, menyatakan komitmen aparat dalam menyukseskan pemilihan kepala desa serentak Kabupaten Mojokerto 2019.

"Bagi yang menang, kami harap bisa menjadi pemenang bermartabat. Artinya menang dengan jujur, adil, dan tetap santun. Namun bagi yang kalah, akan tetap terhormat. Artinya tidak ada perasaan rendah diri, dan siap membantu yang menang dalam membawa kemajuan desanya masing-masing," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya