DPRD Pasuruan Minta Percepatan Perbaikan SDN Gentong

Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail Marzuki menuturkan, jika Pemerintah Kota Pasuruan memiliki dana taktis yang mungkin bisa digunakan untuk melakukan perbaikan SDN Gentong, Pasuruan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2019, 16:09 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2019, 16:09 WIB
Ilustrasi sekolah
Pensil/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - DPRD Kota Pasuruan, Jawa Timur, mendesak kepada pemerintah setempat untuk melakukan percepatan perbaikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Kecamatan Gadingrejo, yang sebagian atapnya ambruk hingga mengakibatkan dua orang tewas.

Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail Marzuki menuturkan, jika Pemerintah Kota Pasuruan memiliki dana taktis yang mungkin bisa digunakan untuk melakukan perbaikan SDN Gentong, Pasuruan.

"Besok kami akan memanggil sekretaris daerah (Sekda) Kota Pasuruan dan juga organisasi perangat daerah yang lain, termasuk inspektorat untuk membahas langkah apa yang harus dilakukan untuk perbaikan sekolah tersebut," katanya di sela mengunjungi SDN Gentong, Kota Pasuruan, mengutip laman Antara, Rabu (6/11/2019).

Ia menuturkan, selain percepatan pembangunan yang paling penting harus dilakukan saat ini adalah pengembalian trauma yang dialami oleh siswa dan juga pengajar di SDN Gentong, Pasuruan.

"Karena saat ini yang diutamakan adalah pengembalian trauma itu. Mengingat anak-anak merupakan aset masa depan bangsa. Trauma itu yang harus dibenahi sekarang," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Atap gedung SDN Gentong Kota Pasuruan, Jawa Timur ambruk pada Selasa (5/11/2019). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Disinggung terkait kapan pembangunan perbaikan sekolah itu dilakukan dirinya mengatakan sampai dengan saat ini masih simpang siur.

"Ada yang mengatakan renovasi dilakukan 2017, 2016 bahkan ada yang bilang 2012. Oleh karena itu besok mengumpulkan Sekda dan OPD untuk mengetahui hal itu, termasuk langkah yang harus dilakukan," kata dia.

Ia mengatakan, seharusnya eksekutif itu memiliki konsultan pengawas dalam setiap pembangunan yang sedang dilakukan.

"Kalau proses pembangunannya tidak sesuai sebenarnya bisa dikembalikan kepada pelaksana pembangunan," kata dia.

Sebelumnya, sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa, 5 November 2019 pukul 08.30 WIB. Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya