Oktober 2019, Kunjungan Turis Asing ke Jatim Lewat Juanda Naik Tipis

Selama Januari-Oktober 2019, jumlah turis asing ke Jawa Timur turun 21,75 persen bila dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya dari 263.928 kunjungan menjadi 206.524 kunjungan.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Des 2019, 13:10 WIB
Diterbitkan 06 Des 2019, 13:10 WIB
Bandara Juanda T2 (Dok Foto: Angkasa Pura I)
Bandara Juanda T2 (Dok Foto: Angkasa Pura I)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) melaporkan kunjungan turis asing ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda pada Oktober 2019 naik 2,09 persen dibandingkan September 2019.

Jumlah kunjungan turis asing menjadi 21.152 kunjungan pada Oktober 2019 dari periode September 2019 sebesar 20.719 kunjungan. Meski demikian, kalau dibandingkan periode sama tahun lalu, kunjungan turis asing pada Oktober 2019 turun 18,45 persen dibandingkan 2018 sebesar 25.938 kunjungan.

10 negara asal turis asing yang mendominasi kunjungan ke provinsi Jawa Timur pada Oktober 2019 antara lain Malaysia, Singapura, China, Taiwan, Thailand, India, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan Jerman.

Turis asing dari 10 negara utama tersebut mencakup 66,74 persen dari total kedatangan turis asing ke Jawa Timur pada Oktober 2019. Dari 10 negara itu, turis asing berkebangsaan Malaysia menempati posisi tertinggi, dengan kontribusi sebesar 26,76 persen. Diikuti Singapura di posisi kedua dan China di posisi ketiga berturut-turut mencapai 11,17 persen dan 10,80 persen.

BPS Jawa Timur mencatat jika dibandingkan September 2019, kunjungan turis asing dari 10 negara utama pada Oktober 2019 turun. Jumlah kunjungan turis asing turun 0,13 persen dari 14.135 kunjungan menjadi 14.116 kunjungan.

Turis dari Thailand merupakan negara utama yang alami kenaikan terbesar mencapai 29,27 persen dari 509 kunjungan menjadi 658 kunjungan. Sedangkan kunjungan turis asing asal Korea Selatan turun 20,14 persen dari 427 kunjungan menjadi 341 kunjungan.

Selama Januari-Oktober 2019, jumlah turis asing turun 21,75 persen bila dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya dari 263.928 kunjungan menjadi 206.524 kunjungan.

Sementara itu, turis asing dari 10 negara utama selama itu justru naik 27,05 persen dari 108.635 kunjungan menjadi 138.017 kunjungan. Kunjungan turis asing dari Malaysia tetap yang terbanyak pada periode Januari-Oktober 2019 sebesar 58.239 kunjungan, disusul dari Singapura sebanyak 22.266 kunjungan dan China sebanyak 20.037 kunjungan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Lama Menginap

Ilustrasi
Ilustrasi kamar hotel. (dok. pexels.com/Pixabay)

Sementara itu, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Oktober 2019 sebesar 59,93 persen atau naik 5,75 poin dibandingkan TPK September sebesar 54,18 persen. Angka TPK ini menunjukkan pada Oktober dari setiap 100 kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang yang ada di Jawa Timur setiap malam sebanyak 59-60 kamar di antaranya telah terjual.

Selain itu, rata-rata lama menginap tamu (RLMT) untuk hotel bintang pada Oktober 2019 adalah 1,6 hari. Ini berarti pada umumnya lama tahu menginap baik tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang berkisar 1-2 hari.

Angka rata-rata lama menginap tamu asing yang berkunjung ke Jawa Timur dan menginap di hotel berbintang tercatat 2,42 hari. Hal ini menunjukkan rata-rata tamu asing yang menginap di hotel berbintang pada Oktober 2019 tercatat 2-3 hari. Sedangkan tamu Indonesia mempunyai angka rata-rata lama menginap selama 1,57 hari atau rata-rata lamanya tamu Indonesia yang menginap di hotel berbintang yang ada di Jawa Timur selama 1-2 hari.

BPS Jawa Timur menyoroti pola kedatangan turis asing ke Jawa Timur dari Januari-Oktober dalam dua tahun terakhir. BPS Jawa Timur menilai polanya mirip. Akan tetapi, 2019 masih lebih rendah dibandingkan 2018.

Pada 2018, meski April dan Mei cenderung turun, mirip dengan pola 2018, tetapi Juni-Agustus kembali meningkat. Kemudian turun pada September dan meningkat kembali pada Oktober. Hal ini dinilai perlu menjadi perhatian pihak terkait sehingga jumlah wisatawan meningkat hingga akhir 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya