Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) kembali mendapat sorotan warganet di akun media sosial twitter. Tagar Bu Risma kembali hadir usai video wali kota perempuan pertama di Surabaya yang sedang mengatur lalu lintas di jalan di Surabaya, Jawa Timur.
Video tersebut diunggah warganet pada 13 Januari 2020. Video tersebut pun mendapatkan berbagai respons dari warganet. Ada yang mengapresiasi hal tersebut. Ada juga warganet yang tidak setuju dan lainnya.
Adapun salah satu yang mengapresiasi dari akun @LuthfiAnisa8 menulis Iyaa emang selamaini kinerja burisma bagus bisa membuat perubahan untuk Surabaya.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara menuturkan, video Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sedang mengatur lalu lintas tersebut merupakan video lama. Video tersebut sekitar 3-4 tahun dan peristiwa tersebut di sekitar lampu merah Kebun Binatang Surabaya.
Febriadhitya menuturkan, hal tersebut sudah biasa dilakukan Risma sejak awal menjadi Wali Kota Surabaya. Risma akhir turun tangan mengatur lalu lintas tersebut karena kondisi waktu itu puncak liburan tahun baru.
“Kondisi tempat wisata Kebun Bintang Surabaya ramai, sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas. Waktu itu beliau keliling monitor kota Surabaya dan menjumpai hal seperti itu,” ujar Febriadhitya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (15/1/2020).
Lebih lanjut ia menuturkan, saat itu Risma spontan turun tangan dan bertindak secepatnya. Hal ini untuk mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan Kebun Binatang Surabaya tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Hadapi Musim Hujan, Risma Keliling Cek Rumah Pompa di Surabaya
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersama jajarannya sibuk keliling ke rumah-rumah pompa untuk memastikan Surabaya siap menghadapi musim hujan pada 2020. Bahkan, di salah satu rumah pompa, dia meminta untuk menambah kapasitas pompa air menjadi lebih besar.
Dalam sidaknya kali ini, ia didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhsan, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati serta jajarannya, dan Kepala Dinas Perhubungan Irvan Wahyu Drajat.
Selain itu, ada pula Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika M. Fikser dan Kepala Bagian Umum dan Protokol Wiwiek Widiyanti.
Awalnya, rombongan ini meninjau Rumah Pompa Morokrembangan. Saat itu, Risma nampak memberikan arahan kepada Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati untuk menambah kapasitas pompa menjadi lebih besar.
"Ditambah saja itu, yang lebih besar, yang 5 meter kubik," kata dia memberikan arahan, Minggu, 5 Januari 2020.
Ia juga terlihat mengecek beberapa sisi di rumah pompa tersebut. Seakan setiap sisi tidak pernah terlewatkan. Begitu pula yang dilakukannya ketika meninjau Rumah Pompa Kandangan dan dilanjut lagi ke Rumah Pompa Sumber Rejo.
Setelah dari Sumber Rejo, Risma dan rombongannya menyempatkan melihat Taman Anggrek di Sememi yang sampai saat ini terus dilakukan pengerjaan. Selanjutnya, rombongan ini sidak ke saluran air di Darmo Permai Jalan Patimura Surabaya dan dilanjutkan lagi ke saluran Satelit Indah.
Advertisement
Risma Kunjungi Enam Lokasi
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati mengaku sejak pagi hingga sore ini mendampingi Risma keliling ke rumah pompa dan berbagai saluran di Kota Surabaya. Bahkan, ia menghitung sudah enam lokasi lebih yang dikunjungi bersama Risma.
"Pertama memang ke Bozem Morokrembangan dan rumah pompanya yang memiliki luas 80 hektar,” kata Erna.
Ia menuturkan, ujung selatan bozem ini dilengkapi pompa Greges karena bertemu dengan Sungai Greges. Sedangkan di tengah-tengahnya ada Pompa Gadukan. Sementara di sisi utaranya atau yang paling dekat dengan laut adalah Bozem Morokrembangan itu.
"Jadi, total ada tiga rumah pompa dengan total semuanya 28 unit pompa. Kapasitas pompanya mulai 1-5 meter kubik. Di rumah pompa ini Bu Wali meminta untuk menambah kapasitas pompanya," tegasnya.
Erna menjelaskan, alasan utama penambahan kapasitas pompa itu supaya ketika menyedot air dari saluran dan bozem lebih cepat. Biasanya harus ditunggu sampai subuh dan Risma tidak mau itu.
"Ini nambah lagi 5 meter kubik perdetik. Harapannya nanti 4 jam setelah hujan sudah habis menyedot air dari saluran dan bozem itu,” katanya.
Setiap rumah pompa yang disidak oleh Risma dan rombongannya, dicek lagi kesiapannya untuk menghadapi musim hujan kali ini. Jika menemui masalah, Risma langsung memerintahkan jajarannya untuk memperbaikinya.
Termasuk ketika sidak di Darmo Permai Jalan Patimura, ia meminta untuk meninggikan dan melebarkan bangunan pengarah aliran. Sebab, di kawasan itu sempat ada keluhan dari warga karena adanya genangan, sehingga dia langsung meminta untuk meninggikan dan melebarkan bangunan pengarah aliran itu.
"Kemarinnya ada keluhan genangan, nanti kita buat bangunan pengarah aliran ditinggikan dan dilebarkan," pungkasnya.