Mahasiswi Unair Ciptakan Aplikasi Sistem Deteksi Stunting

Mahasiswi Universitas Airlangga membuat aplikasi tersebut bekerja sama dengan posyandu di Bontang untuk pengambilan data.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 24 Jan 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2020, 00:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (FST UNAIR) Surabaya, Farissa Riski Rahmadona menciptakan aplikasi sistem deteksi stunting. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (FST UNAIR), Farissa Riski Rahmadona menciptakan aplikasi untuk mendeteksi stunting pada anak.

Aplikasi tersebut diberi nama "Expert System Detecting Stunting in Children Using Certainty Factor Method : A Web Based Application". Farissa menuturkan, aplikasi tersebut berupa sistem pakar, yaitu pakar langsung dari dokter anak. Selain itu, output-nya pengguna sistem dapat mengetahui kondisi stunting pada anak dengan cara yang cepat dan tepat.

"Bentuk inovasinya saya buat sistem pakar di mana pakarnya ini langsung dari dokter anak. Dari pengetahuan pakar, saya buat rule untuk mendeteksi stunting pada anak. Outputnya, pengguna sistem bisa mengetahui kondisi stunting pada anak dengan cara yang cepat dan tepat,” ujar mahasiswa tingkat akhir tersebut, Kamis (23/1/2020). 

Dalam prosesnya, pembuatan aplikasi tersebut bekerja sama dengan posyandu di Bontang untuk pengambilan data. Sementara pakar dokter anak berasal dari rumah sakit Wahab Sjahranie, Bontang. Kota Bontang dipilih karena persentase stunting yang masih tinggi.

Farissa menyampaikan, dalam prosesnya, materi menjadi salah satu kesulitan. Hal itu karena latarbelakang studi yang berbeda dengan materi yang diambil.

"Kesulitannya karena saya bukan orang medis, saya harus belajar istilah permasalahan gizi anak,” ujar mahasiswa Sistem Informasi tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Diharapkan Dapat Hasil Akurat

Ilustrasi aplikasi
Ilustrasi aplikasi (Sumber: Pixabay)

Farissa berharap ke depan aplikasi tersebut dapat dikembangkan dan dapat menghasilkan hasil yang akurat. Serta, berguna untuk mendeteksi stunting pada anak lebih cepat dan tepat.

"Karena kondisi stunting yang terlambat diketahui akan memiliki dampak yang buruk untuk perkembangan anak,” tambahnya.

Selain itu, aplikasi tersebut juga menghantarkan Farissa mendapatkan silver award  dalam ajang International Exhibition of Research, Idea & Innovation on Creative and Humanizing (ie – RIICH’19) pada 16-18 Desember 2019 bertempat Convention Hall, Level 5 E-Learning, Sultan Abdul Jalil Shah Campus (KSAJS), Sultan Idris Education University (UPSI), Malaysia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya