RS Soekandar Mojokerto Tangani Dua Pasien Dalam Pengawasan Corona COVID-19

Juru Bicara RSUD Prof dr Soekandar Mojokerto Gigih Setiawan menuturkan, dua pasien tersebut masuk pada Selasa, 17 Maret 2020

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2020, 20:35 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2020, 20:35 WIB
Ilustrasi lorong rumah sakit
Ilustrasi lorong rumah sakit (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Dua pasien dalam pengawasan (PDP) dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Soekandar Mojokerto, Jawa Timur (Jatim). Kondisi pasien dalam pengawasan tersebut membaik.

Juru Bicara RSUD Prof dr Soekandar Mojokerto Gigih Setiawan menuturkan, dua pasien tersebut masuk pada Selasa, 17 Maret 2020. Dua pasien tersebut berada di ruang isolasi untuk antisipasi penyebaran virus corona baru (COVID-19).

"Ada dua orang yang dirawat dengan keluhan batuk serta nyeri untuk menelan. Kemudian ketika di foto ada gambaran pneumonia," ujar dia.

Ia menuturkan, untuk riwayat dua orang tersebut, salah satu datang dari Bali dan satu lagi datang dari Bandung. "Mereka terus diperiksa dan diawasi kondisi kesehatan pasien dan tetap menjalani perawatan di ruang isolasi," ujar dia.

Ia menuturkan, saat ini kondisi kedua orang pasien semakin membaik serta menjalani perawatan di ruangan isolasi. "Saat ini membaik, batuk sudah jarang, tidak ada sesak, tidak panas, makan minum sudah baik, alhamdulillah ada perbaikan secara klinis," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Belum Dilakukan Swab

Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap
Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap

Ia mengatakan, dua PDP itu belum dilakukan swab karena VTM (Virus Transport Media) masih mengajukan dan Kamis, 19 Maret 2020 akan mengambil VTM di Dinas Kesehatan Jatim.

"Belum swab, insya-Allah VTM masih mengajukan dan besok tenaga lab kami diminta mengambil VTM ke Dinas Kesehatan provinsi dan itu wewenang ranah Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto," kata dia.

Hingga saat ini, kata dia, RSUD Soekandar sudah merawat empat PDP dan dua orang sudah diperbolehkan pulang. "Sudah empat PDP, dua orang sudah pulang," ujarnya.

Gigih yang juga dokter spesialis paru itu, menyatakan pihaknya akan menambah ruang isolasi di RSUD Soekandar. "Insya-Allah kami akan menambah tiga ruang isolasi jadi ruang isolasi akan menjadi enam ruangan," kata dia.

Mengutip Antara, ada tiga tingkatan status sebelum akhirnya seseorang dinyatakan positif COVID-19. Pertama, Orang Dalam Pemantauan (ODP), yang berarti belum menunjukkan gejala sakit, namun sempat bepergian ke negara episentrum COVID-19 sehingga perlu dilakukan pemantauan.

Kemudian, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yakni adalah orang yang sudah menunjukkan gejala terjangkit COVID-19, seperti mengalami demam, batuk, pilek, dan sesak napas. Sementara untuk tingkat ketiga adalah suspect, atau terduga COVID-19. Suspect COVID-19 sudah menunjukkan gejala terjangkit virus, dan diduga kuat melakukan kontak dengan pasien yang positif COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya