Khofifah: Realisasi Investasi Jatim Tertinggi, Kabar Baik di Tengah Pandemi COVID-19

Berdasarkan catatan di pemprov setempat, Jatim tercatat memiliki nilai realisasi investasi tertinggi nasional, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) periode kuartal I 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2020, 20:45 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 20:45 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Total nilai investasi yang mengalir ke Jawa Timur mencapai Rp 31,4 triliun hingga kuartal I 2020. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun bersyukur dengan realisasi investasi tersebut.

Realisasi investasi itu tidak lepas dari kepercayaan para investor didorong iklim investasi yang sangat kondusif di wilayah setempat. "Kami sangat bersyukur para investor masih mempercayai Jatim sehingga bisa mencatatkan nilai realisasi investasi tertinggi nasional," ujar Khofifah Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (22/4/2020), seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan catatan di pemprov setempat, Jatim tercatat memiliki nilai realisasi investasi tertinggi nasional, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) periode kuartal I 2020.

Total nilai investasi yang masuk ke Jatim mencapai Rp31,4 triliun (14,9 persen), disusul Jawa Barat Rp29,9 triliun (14,2 persen), DKI Jakarta Rp20,1 triliun (9,6 persen), Jawa Tengah Rp19,3 triliun (9,1 persen) dan Riau Rp12,8 triliun (6,0 persen).

"Ini menjadi salah satu kabar baik di tengah pandemik COVID-19," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Mantan Menteri Sosial itu optimistis investasi di Jatim angkanya bisa jauh lebih meningkat lagi pada kuartal berikutnya. Ia menuturkan, investasi unggulan Jatim ada di sektor industri, pertanian, perikanan, pariwisata, pertambangan, serta energi dan sumber daya mineral.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Jatim Fokus Buka Poros Industri

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Saat ini, kata dia, Jatim tengah fokus berupaya membuka poros-poros industri baru di sejumlah titik potensial dengan harapan pemerataan ekonomi dan pembangunan dapat dirasakan seluruh kabupaten/kota di Jatim.

"Pembangunan tidak hanya berfokus di wilayah utara, tapi juga selatan Jatim. Pekan lalu, pembangunan Bandara Dhoho kediri sudah dimulai. Jika sudah jadi maka aksesibilitas di wilayah Selatan Jatim jauh lebih lancar," kata dia.

Ada bandara tersebut, lanjut dia, akan menambah nilai jual daerah kepada investor yang hendak menanamkan modalnya di wilayah Kediri dan sekitarnya, karena infrastruktur dan konektivitas menjadi salah satu kunci utama investasi.

Selain itu, Pemprov Jatim juga terus menyisir berbagai regulasi dan aturan yang dianggap menghambat laju investasi sehingga langkah ini dilakukan sebagai respons atas potensi melambatnya ekonomi global.

"Banyak negara sudah masuk pada resesi. Kita berpacu dengan waktu dan harus bergerak cepat dengan pemangkasan, penyederhanaan, regulasi-regulasi yang menghambat investasi," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya