Ditengah Corona, Investasi ke Indonesia Triwulan I 2020 Naik 8 Persen

Investasi pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp 210,7 triliun, lebih besar dibandingkan triwulan I 2019 yang Rp 195,3 triliun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Apr 2020, 12:38 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 12:38 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi, Senin (23/3/2020). (Athika/Liputan6.com)
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi, Senin (23/3/2020). (Athika/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan adanya pertumbuhan investasi di Indonesia pada triwulan I 2020 di tengah hantaman virus corona (Covid-19). Investasi pada masa tersebut naik 8 persen dibanding periode sama pada 2019, yakni sebesar Rp 195,3 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, investasi pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp 210,7 triliun, lebih besar dibandingkan triwulan I 2019 yang Rp 195,3 triliun.

Kenaikan itu ditopang oleh realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) triwulan I 2020 yang sekitar Rp 112,7 triliun, atau naik 29,3 persen secara year on year (yoy).

Dia pun memprediksi PMDN akan terus bantu menyelamatkan investasi hingga triwulan berikutnya meskipun Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami penurunan.

"Kalau lihat rujukan triwulan pertama, bisa kita lihat tren investasi di triwulan II menurun. PMA menurun, tapi belum tentu PMDN turun," ujar dia dalam siaran pers online, Senin (20/4/2020).

 

Penanaman Modal Asing

Bahlil Lahadalia
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebagai catatan, realisasi PMA pada triwulan I 2020 ini turun 9,2 persen dibandingkan triwulan I 2019 sebesar Rp 107,9 triliun, yakni menjadi Rp 98 triliun.

Bahlil menambahkan, kenaikan realisasi investasi tersebut turut ditopang oleh 25.192 proyek investasi dari berbagai sektor, mulai dari transportasi hingga sektor industri.

"Pertumbuhannya di sektor apa saja? Transportasi gudang dan telekomunikasi termasuk jalan tol masuk ke sini. Industri logam dasar, transformasi ekonomi, bagaimana meningkatkan nilai tambah hilirisasi, listrik dan gas, dan lain-lain," tuturnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya