Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menyarankan warga sebaiknya tinggal di rumah selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik.
Gubernur Jawa Timur perempuan pertama itu menyatakan telah membentuk empat rumpun Gugus Tugas COVID-19 sebagai tim pelaksana PSBB di tiga kabupaten/kota tersebut, yang akan efektif diterapkan mulai 28 April hingga selama 14 hari ke depan.
"Rumpun gugus tugas pertama berperan mencegah datangnya transmisi COVID-19 dari daerah luar yang akan disiagakan di area-area check points," kata Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu malam, 26 April 2020.
Advertisement
Sementara ini telah ditentukan sebanyak 85 area check points, meliputi 23 titik di Surabaya, 24 titik di Sidoarjo, dan 45 titik di Gresik, dilansir dari Antara.
Baca Juga
"Rumpun gugus tugas kedua berperan terhadap sterilisasi dan disinfeksi lingkungan," ujarnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah menandaskan, rumpun gugus tugas ketiga fokus pada penanganan dampak sosial, budaya, agama, keamanan, politik, dan ekonomi masyarakat. Selain itu, rumpun gugus tugas keempat fokus pada peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan dan evaluasi laporan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Empat Rumpun Gugus Tugas
Empat rumpun Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jawa Timur yang bertindak sebagai tim pelaksana PSBB di wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik itu akan diketuai Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono, didampingi wakil ketua dari Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Komando Daerah Militer (Kodam) V Brawijaya.
Khofifah menegaskan, penerapan PSBB selama 14 hari untuk menekan penyebaran COVID-19 di tiga kabupaten/kota tersebut akan lebih efektif jika masyarakat tetap tinggal di rumah.
Ini adalah titik yang sangat strategis, lanjut Khofifah, untuk kembali menyinergikan betapa pentingnya kita untuk terus bisa memberikan penguatan kepada masyarakat, bahwa PSBB yang diberlakukan di Surabaya, Sidoarjo dan sebagian Gresik itu.
"Antara lain karena meningkatnya secara siginifikan penularan COVID-19 di titik tertentu dan kemudian terjadilah transmisi lokal. Itu harus kita tangani dengan cara-cara yang lebih sistemik," tuturnya.
Advertisement