Pemkot Surabaya Verifikasi Data Penerima Bantuan Paket Sembako dari Presiden

Bantuan berupa 10 ribu paket sembako itu diterima oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) di Halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (30/4/2020).

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Apr 2020, 16:37 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 16:36 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pemkot Surabaya menerima bantuan dari Presiden RI Jokowi (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima bantuan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo melalui Kementerian Sekretariat Negara RI.

Bantuan berupa 10 ribu paket sembako itu diterima oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) di Halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (30/4/2020).

Risma menyampaikan, sebenarnya bantuan yang diterima ini ingin segera ia bagikan ke masyarakat. Namun, saat ini pihaknya masih menunggu hasil verifikasi data MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) yang diajukan ke Kementerian Sosial (Kemensos) untuk daftar penerima Bantuan Sosial Tunai. Setidaknya ada sekitar 174.332 Kartu Keluarga (KK) di Kota Pahlawan yang diusulkan pemkot ke Kemensos.

"Mereka yang akan menerima bantuan uang tunai selama tiga bulan itu. Hingga hari ini yang terverifikasi itu sekitar 65.925. Ini verifikasinya terus masih bergerak dan kita tunggu,” kata Risma.

Risma mengatakan, hubungan antara bantuan dari Presiden Jokowi dengan Kemensos adalah jika data yang diajukan kepada Kemensos terpenuhi, bantuan untuk MBR juga sudah terpenuhi. 

"Artinya semua MBR mendapatkan bantuan dari Kemensos. Namun, saat ini verifikasi data sedang terus bergerak kita tunggu beberapa hari ke depan,” ungkap dia.

Dia menuturkan, jika semua MBR mendapatkan bantuan dari Kemensos, bantuan dari Presiden Jokowi akan dialokasikan kepada masyarakat lain terdampak Covid-19 yang belum menerima intervensi apapun dari pemerintah. 

Misalnya, warga yang kena putus hubungan kerja (PHK), para penjual makanan di sekolah dan berbagai pekerja yang terdampak karena pandemi tersebut. "Bahkan kemarin ada yang mengusulkan takmir masjid juga. Kita coba data itu," ujar dia di Surabaya.

Namun demikian, Risma memastikan, seluruh bantuan yang sudah terkumpul selama ini dari berbagai kalangan akan diberikan bersamaan dengan bantuan yang diterima dari Presiden RI. 

"Kalau nanti minggu depan kita sudah tahu sehingga nanti bisa kita berikan bantuan ini terutama yang terdampak dari adanya Covid-19." imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Diberikan Bertahap

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pemkot Surabaya menerima bantuan dari Presiden RI Jokowi (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Risma juga menyampaikan keinginannya untuk meminta reagen swab kepada pemerintah pusat sekitar 2.000 untuk pasien dan 5.000 untuk tenaga kesehatan (nakes). 

Meski sebelum pertemuan ini, Risma sudah lebih dahulu menghubungi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk diberikan reagen tes swab. 

Lantaran banyak warga Surabaya yang berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang belum dilakukan tes. "Bahkan ada yang dirawat inap beberapa minggu belum dilakukan swab tes," ujar dia.

Senada dengan itu, Kepala Bagian Dana Operasional dan Bantuan Presiden, Sekretariat Presiden Republik Indonesia, Helmi Agustian menjelaskan, bantuan 10 ribu paket sembako itu tidak langsung datang melainkan secara bertahap. Menurut dia, setiap hari bantuan itu tiba di Kota Pahlawan sekitar 1.000-2.000 paket.

"Per hari pengepakan itu maksimal dua ribu paket. Bisa diperkirakan tibanya paket sembako keseluruhan hari senin atau selasa depan," kata Helmi seusai penyerahan.

Adapun isi dalam satu paket sembako itu di antaranya, minyak goreng satu liter, gula putih satu kilogram dan satu kotak teh celup. "Ini serentak dilakukan di empat kota. Surabaya, Bandung, Jogja dan Semarang," pungkas dia. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya