Tambahan Kasus Corona COVID-19 di Jatim Masih Tinggi pada 11 Juni 2020

Dari 16.702 spesimen yang diperiksa, ada 979 kasus terkonfirmasi positif Corona COVID-19 hingga Kamis, 11 Juni 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jun 2020, 17:23 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 17:23 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur mencatatkan tambahan pasien positif Corona COVID-19 yang masih tinggi pada Kamis, 11 Juni 2020. Tercatat tambahan pasien baru sebanyak 297 pasien baru positif Corona COVID-19.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona COVID-19 telah memeriksa 16.702 spesimen per 11 Juni 2020 sehingga total pemeriksaan mencapai 463.620 spesimen.

Dari 16.702 spesimen yang diperiksa, ada 979 kasus terkonfirmasi positif Corona COVID-19. Dengan tambahan kasus baru tersebut, total terkonfirmasi positif Corona COVID-19 mencapai 35.295 orang.

"Kalau kemudian kita teliti lebih lanjut besaran angka ini, kita lihat pada beberapa provinsi yang masih cenderung tinggi pada hari ini melaporkan Jawa Timur 297 kasus positif, meski ada 112 kasus sembuh,” ujar Yurianto, Kamis, (11/6/2020).

Lebih lanjut ia menuturkan, di Sulawesi Selatan ada 141 kasus positif dan tak ada laporan kasus yang sembuh. Kemudian DKI Jakarta mencatat ada 128 kasus konfirmasi positif Corona COVID-19 dan 144 kasus sembuh, Kalimantan Selatan mencatat 69 kasus baru positif Corona COVID-19 dan 36 kasus sembuh. Selanjutnya Sumatera Utara dengan 45 kasus baru dan 12 kasus sembuh.

"18 provinsi melaporkan kasus di bawah 10, 9 provinsi dengan tak ada laporan kasus baru,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tracing Agresif

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Yurianto menuturkan, jika merinci lebih lanjut seperti Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, spesimen lebih banyak diterima dari kontak tracing sangat agresif dilakukan Dinas Kesehatan.

"Bagian arahan presiden, sumber penularan di masyarakat harus dicari, lakukan kontak tracing dan pemeriksaan. Sebagian besar ditemukan dan kasus positif, kasus tanpa gejala, atau dengan gejala minimal, bersangkutan tak memiliki sakit apa-apa. Pentingnya kasus ini kita edukasi melaksanakan edukasi secara mandiri," kata dia.

Lebih lanjut ia menuturkan, kasus tanpa gejala terkonfirmasi positif dari pemeriksaan PCR dan TCM harus melakukan protokol isolasi mandiri yang ketat. Jika tidak dapat jadi sumber penularan di masyarakat sekitarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya