Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kecamatan di Banyuwangi, Jawa Timur punya nama unik: Glenmore. Ada cerita sejarah menarik di balik nama yang kebarat-baratan itu.
Glenmore memang bukan istilah serapan. Nama ini digunakan di beberapa tempat di belahan dunia mulai Amerika, Eropa, Australia, hingga Asia. Di Amerika, setidaknya ada 9 daerah dengan nama Glenmore. Begitu juga di Kanada, Irlandia, dan Skotlandia.
Di Australia, daerah bernama Glenmore ada di negara bagian Victoria. “Kebetulan teman dari Glenmore yang di Banyuwangi sekarang tinggal di Glenmore yang di Australia,” kata Arif Firmansyah, penyusun buku Glenmore Sepetak Eropa di Tanah Jawa.
Advertisement
Baca Juga
"Selain kota, Glenmore juga dipakai untuk nama hotel, mal, arena golf, sampai arena petualangan di alam terbuka."
Nah, ini di Banyuwangi, di ujung timur Jawa. Bagaimana ceritanya?
Berdasarkan buku Glenmore Sepetak Eropa di Tanah Jawa, kata Glenmore berasal dari bahasa Gaelik, bahasa asli Skotlandia yang sudah digunakan sejak abad-12. Secara harfiah, Glenmore berarti bukit besar (great glen).
Tapi, makna yang lebih luas adalah suatu kawasan atau daerah di dataran tinggi dengan hamparan tanah luas yang memiliki kontur perbukitan serta berhawa sejuk. Daerah bernama Glenmore biasanya punya kemiripan kontur tanah, pemandangan, dan cuaca sejuk yang menjadi ciri khasnya.
Bahasa Gaelik juga digunakan oleh penutur di luar Eropa seperti di Cape Breton Island, Nova Scotia, Kanada. Para penutur bahasa Gaelik ini merupakan keturunan warga Skotlandia yang merantau. Merekalah yang memberikan nama Glenmore pada daerah tertentu.
“Termasuk nama Glenmore yang di Banyuwangi,” kata Arif Firmansyah. Nama Glenmore di Banyuwangi ini awalnya nama perkebunan yang dibangun oleh Ros Taylor, seorang investor perkebunan dari Skotlandia.
Saksikan Video Pilihan Ini
Benang Merah Glenmore
M. Iqbal Fardian, penyusun buku Glenmore Sepetak Eropa di Tanah Jawa bersama Arif Firmansyah, menjelaskan nama Glenmore memang identik dengan kawasan perbukitan, perkebunan atau destinasi wisata. “Biasanya itu kawasan elit,” katanya.
Dia mencontohkan Glenmore Heritage Valley, padang golf eksklusif di New South Wales, Australia. Nama Glenmore dinisbatkan pada tempat kelahiran pendirinya, Frances MacKenzie di Skotlandia tahun 1824.
Glenmore di Skotlandia ini merupakan ladang anggur, gandum, jagung, dan peternakan kuda. Daerahnya di sekitar pegunungan dengan kontur berbukit dan berhawa sejuk. “Mirip dengan Glenmore di Banyuwangi,” kata mahasiswa doktoral Universitas Jember ini.
Beberapa daerah di luar negeri yang menggunakan nama Glenmore juga memiliki kemiripan kontur. Termasuk yang di negara bagian Victoria, Austrlia.
Secara geografis, Glenmore berada di bagian barat Kabupaten Banyuwangi. Daerah ini banyak memiliki perkebunan karena kontur alamnya didominasi dengan daerah lembah. Posisinya persis di bagian selatan Gunung Raung. Sisi paling utara Glenmore berbatasan langsung dengan lereng selatan Gunung Raung. Di kawasan inilah Perkebunan Glenmore berdiri yang menjadi cikal bakal nama Kecamatan Glenmore seperti sekarang.
Advertisement
Bahasa Kuno Skotlandia
Bahasa Gaelik berhubungan dekat dengan bahasa Manx dan bahasa Irlandia yang dibawa ke Skotlandia oleh orang-orang Skotlandia dari Irlandia pada abad ke-4. Dalam berbagai literatur disebutkan, bahasa Gaelik digunakan di seluruh Skotlandia pada abad ke-9 hingga abad ke-11.
Tapi, penutur bahasa ini mulai bergeser ke bagian utara dan barat setelah abad ke-11. Sampai saat ini, bahasa Gaelik masih digunakan oleh sekitar 60.000 warga Skotlandia, terutama di Highlands, Western Isles, Glasgow, Edinburgh, dan Inverness.
Sebagai bahasa kuno, bahasa Gaelik berbeda dibandingkan bahasa Inggris dan maupun bahasa Skotlandia yang mirip bahasa Inggris. Sampai sekarang, bahasa Gaelik masih menjadi bahasa resmi Skotlandia bersama bahasa Inggris dan bahasa Skotlandia. Jumlah penutur bahasa Gaelik (Scotland Gaelic) sekitar 2 persen dari populasi penduduk Skotlandia.
Alfabet dalam bahasa ini hanya terdiri dari 18 karakter yang dianggap cermin kecerdasan mereka. Bahasa Gaelik asalnya dari rumpun bahasa Keltik atau Kelt.