Ekonomi Sudah Menggeliat di Jatim, BPS Harap Kasus COVID-19 Menurun

Jawa Timur mencatatkan inflasi 0,28 persen pada Juni 2020.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Jul 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 12:00 WIB
Akibat Covid-19, BPS Catat Inflasi Sebesar 0,08 Persen Pada April
Pedagang menata dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (5/5/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2020 sebesar 0,08% yang disebabkan permintaan barang dan jasa turun drastis akibat pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim), Dadang Hardiwan menyebut roda ekonomi di Jatim sudah mulai bergeliat. Hal ini merujuk pada data inflasi Juni 2020, sebesar 0,28 persen di Jawa Timur pada Juni 2020.

Dadang menyampaikan, inflasi tertinggi terjadi di Malang, sebesar 0,44 persen. Diikuti Jember sebesar 0,30 persen, Surabaya sebesar 0,28 persen, Kediri sebesar 0,25 persen, Madiun sebesar 0,20 persen, Probolinggo sebesar 0,15 persen, dan Banyuwangi sebesar 0,06 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Sumenep, sebesar 0,15 persen.

"Ekonomi sudah mulai menggeliat, karena inflasi tidak tinggi, dan saya harap terus ada penurunan data COVID-19 dengan kedisiplinan dan protokol kesehatan. Mudah-mudahan sudah tidak bertambah lagi dan ekonomi semakin membaik," ujar dia, ditulis Kamis, (2/7/2020).

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata dia.

Kelompok pengeluaran yang dimaksud ialah makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,21 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 0,19 persen, kesehatan sebesar 0,10 persen, transportasi sebesar 1,77 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen, pendidikan sebesar 0,02 persen, dan restoran sebesar 0,20 persen.

"Kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,59 persen," ucap Dadang.

Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga tidak mengalami perubahan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Inflasi Selama Semester I 2020

Akibat Covid-19, BPS Catat Inflasi Sebesar 0,08 Persen Pada April
Pedagang menunggu pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (5/5/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2020 sebesar 0,08% yang disebabkan permintaan barang dan jasa turun drastis akibat pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2020 di delapan kota IHK Jawa Timur, hingga Juni 2020, Jemer merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi yaitu mencapai 1,37 persen.

Sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Malang yang mengalami inflasi sebesar 0,88 persen.

Selama Juni 2020, dari enam ibu kota provinsi di Pulau Jawa, seluruh kota alami inflasi Inflasi tertinggi terjadi di Bandung sebesar 0,41 persen, kemudian diikuti Surabaya sebesar 0,28 persen, Serang sebesar 0,18 persen, Semarang sebesar 0,16 persen, Yogyakarta sebesar 0,08 persen, dan DKI Jakarta sebesar 0,06 persen.

Inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2020 menunjukkan seluruh ibu kota provinsi di Jawa mengalami inflasi. Inflasi tahun kalender ibu kota provinsi di Pulau Jawa tertinggi terjadi di Serang sebesar 1,48 persen, diikuti Bandung sebesar 1,31 persen, DKI Jakarta sebesar 1,18 persen, Surabaya sebesar 1,17 persen, Yogyakarta sebesar 0,79 persen dan Semarang sebesar 0,75 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya