Liputan6.com, Surabaya- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun memiliki tiga Stasiun Tangguh Semeru untuk mendeteksi kasus Covid-19. Ketiga stasiun tangguh tersebut adalah Stasiun Blitar, Stasiun Tulungagung, dan Stasiun Madiun.
“Terdapat sejumlah alasan Stasiun Madiun dinyatakan sebagai stasiun tangguh oleh forkompinda setempat,” ujar Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (8/7/2020).
Ia mengungkapkan Stasiun Madiun telah melengkapi semua komposisi dan perlengkapan yang menuju pada penerapan protokol kesehatan. Penumpang bisa melakukan check in mandiri, lalu memanfaatkaan fasilitas cuci tangan, pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker, face shield, dan cairan pembersih tangan selama perjalanan di kereta.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya pendeteksian, stasiun tangguh juga sudah menyediakan ruang isolasi, pos kesehatan, posko penanganan, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Bagi calon penumpang yang terdeteksi bersuhu tubuh tinggi, yakni di atas 37,3 derajat Celsius akan menjalani serangkaian pemeriksaan dan tindakan di pos-pos tersebut sebelum akhirnya diserahkan ke gugus tugas pemda.
Melalui penetapan status stasiun tangguh di Stasiun Madiun, Blitar, dan Tulungagung, maka Daop 7 Madiun ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pendeteksian dini Covid-19. Tujuannya, supaya penumpang yang memiliki gejala terpapar corona dapat segera diketahui dan ditindaklanjuti secara tepat dan cepat.
Wali Kota Madiun Maidi menambahkan stasiun tangguh yang diterapkan di Stasiun Madiun tersebut melengkapi konsep kota tangguh yang diterapkan di Kota Madiun. Sebelumnya, Maidi juga telah meluncurkan kampung tangguh, motor tangguh, dan padepokan pencak silat tangguh.