Sambut Hari Kemerdekaan, Masjid Al Akbar Gelar Upacara 17 Agustus

45 bendera merah putih secara kolosal berukuran 180 cm X 120 cm terpasang di Kawasan Taman Asmaul Husna Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Agu 2020, 18:03 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2020, 16:23 WIB
(Foto: Dok Istimewa)
Masjid nasional Al Akbar Surabaya pasang bendera merah putih sambut Hari Kemerdekaan Indonesia (Foto: Dok Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Masjid Nasional Al Akbar Surabaya akan menggelar upacara 17 Agustus 2020 di Taman Asmaul Masjid Al Akbar Surabaya pukul 07.00 WIB.Hal ini sebagai bentuk wujud cinta Tanah Air dan indahnya Bhinneka Tunggal Ika.

Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Helmy M.Noor mengatakan upacara 17 Agustus tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dan SOP Masjid Al Akbar Surabaya.

"Penerapan SOP dan Protokol Kesehatan seperti biasa ketika pelaksanaan Salat Berjamaah dan Salat Jumat,” kata Helmy dalam keterangan persnya di Masjid Al Akbar Surabaya (16/8/2020), seperti dikutip dari keterangan tertulis

Di Taman Asmaul Husna akan siap para pasukan tanggap COVID untuk menyemprot disinfektan, cek suhu badan, cuci tangan dan semua peserta upacara 17 Agustus wajib pakai masker.

"Kami juga akan menerapkan physical distancing, peserta upacara terbatas yang diikuti pengurus, karyawan dan mitra dakwah MAS,” tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kibarkan 45 Bendera Merah Putih

(Foto: Dok Istimewa)
Masjid nasional Al Akbar Surabaya pasang bendera merah putih sambut Hari Kemerdekaan Indonesia (Foto: Dok Istimewa)

Selain itu, alumnus Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang  ini mengatakan tidak ada pengibaran bendera raksasa yang berukuran 17x25 meter di Menara 99 Masjid Al Akbar Surabaya pada 2020.

"Sebagai gantinya 45 bendera merah putih secara kolosal berukuran 180 cm X 120 cm yang terpasang di Kawasan Taman Asmaul Husna Masjid Al Akbar Surabaya," ujar dia.

Untuk memberikan semangat baru di masa pandemi ini, Helmy mengatakan peserta upacara akan berpakaian adat Indonesia. Misalnya kostum adat Bali,  kostum adat Jawa Timur, kostum reog Ponorogo, kostum adat Solo,  kostum merah putih, kostum adat Jawa (Dalang) dan kostum daerah lainnya.

"Tentu ini tidak hanya sebuah inovasi semata, tapi ini semangat untuk menanamkan semangat kebangsaan meski di tengah pandemi seperti ini. Ini merupakan salah satu implementasi Hubbul Wathon Minal Iman, cintai agama dan juga cintai Indonesia. Keduanya harus saling beriringan," pungkas Helmy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya