Satgas Jatim Monitor Kasus COVID-19 Usai Demo UU Cipta Kerja

Anggota Satgas COVID-19 Jatim dr Makhyan Jibril mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan 24 demonstran yang reaktif COVID-19 dan satu orang positif dari hasil tes usap COVID-19.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Okt 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2020, 21:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Aksi demo di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Satgas COVID-19 Jawa Timur (Jatim) menyatakan monitor perkembangan kasus seiring kekhawatiran penularan COVID-19 imbas demo nolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di sejumlah daerah di Jawa Timur pada Kamis, 8 Oktober 2020.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menuturkan,  hasil pantauan terkait antisipasi penularan COVID-19 seiring aksi unjuk rasa pada pekan lalu terdapat dua kelompok sampaikan aspirasi antara lain buruh dan mahasiswa.

Dari data sementara, demonstran yang diamankan kepolisian dan TNI, Satgas COVID-19 prihatin dengan temuan demonstran yang reaktif dari hasil tes cepat COVID-19. Di Sumatera Utara ditemukan 21 dari 253 demonstran yang reaktif COVID-19.

"Di Jawa Timur ditemukan, 24 demonstran reaktif dari 650 demonstran,” ujar Wiku, Selasa (13/10/2020).

Selain itu, terdapat 34 dari 1.192 demonstran dinyatakan reaktif COVID-19 di DKI Jakarta. 30 dari 261 demonstran reaktif COVID-19 di Sulawesi Selatan. Lalu 13 dari 39 demonstran di Jawa Barat, dan satu dari 95 orang yang diamankan reaktif di daerah DI Yogyakarta.

"Dari hasil testing Jawa Tengah masih dalam tahap konfirmasi ini adalah cerminan puncak gunung es dari hasil contoh kecil virus ini sebar cepat dan luas. Angka ini meningkat dalam 2-3 minggu ini karena ada peluang demonstran yang positif ke demonstran lain," kata dia.

Anggota Satgas COVID-19 Jatim dr Makhyan Jibril mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan 24 demonstran yang reaktif COVID-19 dan satu orang positif dari hasil tes usap COVID-19.

Dokter Jibril menuturkan, hasil tes COVID-19 juga akan diikuti tracing atau pelacakan kepada kontak erat dan keluarganya. Pihaknya masih terus memonitor lonjakan kasus.

"Untuk lonjakan kasus memang masih terus kita monitor, karena biasanya masa inkubasi infeksi 7-14 hari baru akan terlihat apakah ada lonjakan kasus atau tidak," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perkembangan COVID-19 di Jawa Timur per 13 Oktober 2020

Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Sebelumnya, tambahan pasien sembuh dari COVID-19 kembali lebih banyak dari kasus positif COVID-19 pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Tercatat tambahan pasien sembuh dari COVID-19 sebanyak 351 orang di Jawa Timur. Dengan demikian, total pasien sembuh dari COVID-19 di Jawa Timur mencapai 41.144 orang.

Tambahan pasien sembuh dari COVID-19 di Jawa Timur terbanyak ketiga di Indonesia secara harian. DKI Jakarta mencatat tambahan pasien sembuh dari COVID-19  terbanyak di Indonesia yang mencapai 1.100 orang. Diikuti Jawa Barat sebanyak 569 orang dan Jawa Timur sebanyak 351 orang.

Sementara itu, kasus positif COVID-19 bertambah 315 di Jawa Timur. Total pasien positif COVID-19 mencapai 47.595 di Jawa Timur.Tambahan kasus positif COVID-19 di Jawa Timur termasuk terbanyak keempat di Indonesia. Demikian mengutip laporan media harian COVID-19 pada Selasa, 13 Oktober 2020 pukul 12.00 WIB.

DKI Jakarta mencatat tambahan pasien positif COVID-19 terbanyak secara harian yang jumlahnya mencapai 1.054, diikuti Jawa Barat sebanyak 565, Jawa Tengah sebanyak 466 dan Jawa Timur sebanyak 315.

Di satu sisi, Jawa Timur mencatat tambahan pasien meninggal karena COVID-19 sebanyak 21 orang. Angka kematian itu tertinggi di Indonesia.

Total pasien meninggal karena COVID-19 di Jawa Timur mencapai 3.468 jiwa. Diikuti DKI Jakarta sebanyak 1.933 jiwa dan Jawa Tengah sebanyak 1.522 jiwa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya