Gunung Semeru Meletus, Penerbangan dari Bandara Juanda Masih Normal

Jalur penerbangan dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur masih normal meski Gunung Semeru meletus.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Des 2020, 07:04 WIB
Diterbitkan 01 Des 2020, 13:22 WIB
Gunung Semeru
Foto: Dok. Tim Ekpedisi 7 Summits in 100 Days.

Liputan6.com, Surabaya - Jalur penerbangan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya (Bandara Juanda) di Sidoarjo, Jawa Timur masih aman dan normal meski Gunung Semeru meletus pada 1 Desember 2020.

"Sampai saat ini tidak terdampak, bandara terdekat yaitu Malang juga belum terdampak," ujar Humas Bandara Internasional Juanda, Yuristo Ardhi kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Selasa siang (1/12/2020). 

Yuristo menegaskan, perjalanan pesawat dari Bandara Internasional Juanda masih normal. Per Selasa, 1 Desember 2020, pihaknya melayani  rata-rata 17 sampai 18 ribu penumpang. "Ini data per pukul 10 pagi tadi ya," ujar dia.

Berikut adalah data pergerakan pesawat dan penumpang dari Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo, Jawa Timur:

Akumulasi Pergerakan Pesawat

Arrival                    : 18 flight

Departure               : 36 flight

Total Movement      : 54 flight

Akumulasi Pergerakan Penumpang

Arrival                   : 1.388 pax

Departure              : 3.240 pax

Total Movement     : 4.628 pax 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gunung Semeru Meletus, 550 Warga Lumajang Mengungsi

Gunung Semeru, Selasa (3/3/2020) sore
Gunung Semeru, Selasa (3/3/2020) sore. (dok BNPB)

Sebelumnya, Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur meletus. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran pada hari ini pukul 01.23 WIB.

Peristiwa ini mengakibatkan 550 warga Lumajang mengungsi. Lokasi pengungsian tersebar di dua titik, yaitu pos pantau sebanyak 300 jiwa, sedangkan 250 orang lainnya di Desa Supiturang.

"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sejumlah kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, dapur umum dan masker," ujar dia, Selasa, 1 Desember 2020.

Raditya menyebut ada sejumlah lokasi yang berpotensi terdampak aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Yakni, Desa Supiturang, Desa Oro-oro Ombo, Rowobaung di Kecamatan Pronojiwo serta Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro. Sejumlah desa tersebut berada di Kabupaten Lumajang.

Saat Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran, BPBD Kabupaten Lumajang membuka pos pengungsian lapangan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Untuk menghindari abu vulkanik sekaligus menerapkan protokol kesehatan, BPBD membagikan 4.000 masker.

Sedangkan dinas sosial setempat mempersiapkan operasional dapur umum. Sementara pihak lain, seperti TNI dan Polri turut mendukung penanganan darurat di lapangan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan beberapa hal terkait meletusnya Gunung Semeru.

Pertama, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan sampai tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas. Kedua, masyarakat harus mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya