PPNI Santuni 6 Nakes Gugur dalam Penanganan Covid-19 di Surabaya

Pemberian santunan dan piagam ini sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan kepada para nakes yang gugur.

oleh Dian KurniawanLiputan6.com diperbarui 30 Jan 2021, 20:14 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2021, 20:14 WIB
DKI Siapkan 6 Lokasi Baru untuk Pemakaman Jenazah Covid-19
Petugas mengenakan APD lengkap membawa peti jenazah untuk dimakamkam dengan protokol Covid-19 di TPU Bambu Apus, Jakarta, Kamis (28/1/2021). Pemprov DKI menyiapkan 6 lokasi baru untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19 dengan total kapasitas 17.900 petak makam. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya memberikan santunan dan piagam penghargaan kepada enam orang perawat di kota setempat yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.

Ketua DPD PPNI Kota Surabaya Misutarno, S.Kep.Ns menyerahkan secara langsung santunan dan piagam penghargaan sebagai pejuang kemanusiaan kepada perwakilan keluarga atau ahli waris perawat di Kantor DPD PPNI Kota Surabaya, Jumat, 29 Januari 2021.

Misutarno mengatakan enam orang perawat yang mendapatkan santunan dan piagam penghargaan adalah perawat RSUD Dr. Soetomo Surabaya atas nama Mudjiono, perawat RSAL Dr. Ramelan Surabaya bernama Pujianto, dan perawat RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya dengan nama Dyah Prima Retnani, dilansir dari Antara.

Selanjutnya, perawat RSAU Soemitro Surabaya Taseli Darmawan, perawat Rumkitalmar Ewa Pangalila Surabaya Juwari, dan perawat RS Bunda Surabaya Moh. Endro Margono.

"Pemberian santunan dan piagam penghargaan kepada para perawat yang meninggal dunia akibat COVID-19 ini sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan kepada mereka yang menjadi garda terdepan dalam membantu penanganan pasien COVID-19," ujar Misutarno.

Ia mengungkapkan hingga saat ini perawat di Kota Surabaya yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 sebanyak 17 orang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Keluarga Menyambut dengan Bangga

Menengok Makam COVID-19 di TPU Keputih Surabaya
Sebuah mobil van membawa jenazah korban virus Corona Covid-19 untuk dimakamkan di tengah hujan lebat di pemakaman Keputih, Surabaya (7/1/2020). Pemerintah Kota Surabaya menyediakan tempat di TPU Keputih dan TPU Babat Jerawat untuk lahan pemakaman korban Covid-19. (AFP/Juni Kriswanto)

Beberapa waktu sebelumnya, sebanyak 11 orang perawat yang meninggal dunia akibat virus corona sudah diberikan santunan dan piagam penghargaan melalui masing-masing keluarga maupun ahli waris.

"Masing-masing perawat yang meninggal dunia akibat COVID-19 ini mendapatkan santunan berupa uang tunai sebesar Rp7,5 juta. Rinciannya, santunan dari DPP PPNI Pusat sebesar Rp5 juta, dari DPW PPNI Jawa Timur sebesar Rp1,5 juta, dan dari DPD PPNI Kota Surabaya sebesar Rp1 juta," katanya.

Kamila Wahyulita Hardina, putri dari perawat RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya Dyah Prima Retnani, merasa terharu dan mengapresiasi santunan yang diberikan PPNI sebagai organisasi profesi keperawatan yang menaungi ibunya dalam bertugas.

"Saya pribadi sangat senang dengan pemberian santunan kepada ibu saya ini. Terima kasih kepada PPNI dan teman-teman ibu saya sesama perawat yang saat ini juga masih berjuang membantu merawat para pasien COVID-19 di rumah sakit," kata Kamila.

Berdasarkan data DPD PPNI Kota Surabaya hingga 28 Januari 2021, dari total perawat di Kota Surabaya yang berjumlah 14.721 orang, sebanyak 513 orang di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19.

Dari jumlah perawat yang terinfeksi virus corona itu, sebanyak 281 orang saat ini menjalani perawatan di rumah sakit, 232 orang menjalani isolasi mandiri, dan 17 orang meninggal dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya