BOR RS Melandai, Surabaya Target Herd Immunity Tercapai September

Feny itu mengatakan, saat ini Pemkot Surabaya sudah tidak memperbolehkan warga untuk melakukan isolasi mandiri untuk menekan risiko kematian karena penanganan yang tidak sesuai.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 31 Jul 2021, 08:18 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2021, 08:18 WIB
FOTO: Klinik Vaksinasi COVID-19 Massal Darurat di Surabaya
Warga menerima vaksin virus corona COVID-19 Sinovac di klinik vaksinasi massal darurat di lapangan sepak bola di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/7/2021). Indonesia tengah memerangi gelombang infeksi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya Febria Rachmanita atau Fenymengungkapkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 diklaim berhasil menekan kasus konfirmasi positif Covid-19, Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit (RS) Rujukan mengalami penurunan di Kota Pahlawan.

"BOR sudah menurun dibanding awal kasus satu sampai dua minggu lalu 98 persen, saat ini 87 atau 88 persen. Cuma memang kalau positivity rate masih tinggi 29 persen," ujarnya, Jumat (30/7/2021).

Selain itu, sudah aktifnya rumah sehat yang didirikan Pemkot Surabaya di tiap kelurahan, kemudian RS Lapangan Tembak Kedung Cowek, dan RS Gelora Bung Tomo mampu menekan beban RS Rujukan. Sebab, semua yang tidak bergejala maupun bergejala ringan-sedang dibawa ke sana.

Feny itu mengatakan, saat ini Pemkot Surabaya sudah tidak memperbolehkan warga untuk melakukan isolasi mandiri untuk menekan risiko kematian karena penanganan yang tidak sesuai.

"Isoman sekarang sudah gak bisa, kita bawa ke rumah sehat atau Asrama Haji. Pak Wali kota (Eri Cahyadi) gak ingin ada kematian di rumah, sehingga dibawa ke rumah sehat atau Asrama Haji bagi yang OTG maupun bergejala ringan agar mereka terawasi," jelasnya.

Pihaknya memiliki target sasaran 2.210.000 warga Surabaya yang harus divaksin apabila ingin mencapai target 70 persen herd immunity.

"Secara keseluruhan, kurang lebih sudah 1,4 juta lebih warga yang mendapat dosis pertama, kemudian 700 ribu sekian yang sudah dosis kedua. Target kita 2.210.000 warga yang tervaksin," ungkapnya.

Hanya saja, ia mengaku, saat ini vaksinasi agar terhambat karena stok vaksin sudah habis. Namun, ia sudah mengajukan penambahan vaksin kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

50 Ribu Vaksinasi Per Hari

Menurutnya, Kemenkes sendiri saat ini kemungkinan baru mendapat kiriman vaksin dari luar negeri minggu ini. Sehingga, untuk pendistribusian juga butuh waktu kemungkinan selama satu minggu.

"Kota Surabaya kehabisan vaksin, sehari target kita bisa sampai 30 hingga 50 ribu. Saya sudah menghubungi Kemenkes kemungkinan baru datang 28 Juli datang dari luar negeri, kira-kira baru akan datang di Surabaya minggu depan. Itu vaksin Sinovac dan Astrazeneca," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot Surabaya masih menunggu kiriman Kemenkes. Berdasarkan informasi, Jawa Timur mendapat kiriman sekitar 800 ribu dosis.

"Hari ini turun 800 ribuan ke provinsi, namun kita gak tahu dapat berapa dari provinsi. Tapi, Pak Pangdam bilang ada data sekitar 900 ribuan hampir 1 juta vaksin dari Panglima TNI untuk Kota Surabaya. Sehingga kami laporkan bahwa tenaga kami siap jika mendapat vaksin," ujarnya.

Karena itu, ia masih optimis, bahwa September nanti sudah mencapai target herd immunity di Kota Pahlawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya