Atap Masjid Ambrol Disambar Petir Saat Banjir di Kota Malang

Ia menambahkan, dampak hujan deras yang disertai petir tersebut juga merusak atap salah satu masjid yang ada di Jalan Mergan Kelurahan Blok D, RT12/11, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Sukun.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2021, 08:27 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 08:27 WIB
Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Malang - Sepuluh titik di wilayah Kota Malang, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur sekitar pukul 15.30 WIB. Selain itu, satu bangunan masjid dilaporkan rusak akibat tersambar petir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Alie Mulyanto mengatakan, setidaknya ada 10 titik yang tergenang banjir dan mayoritas berada di Kota Malang bagian utara.

"Untuk genangan ada kurang lebih 10 titik. Itu sesaat, mayoritas di wilayah utara Kota Malang," katanya di Malang, Senin, 25 Oktober 2021, dilansir dari Antara.

Alie menjelaskan beberapa titik yang mengalami banjir tersebut, di antaranya adalah kawasan Soekarno Hatta, dan Jalan Ahmad Yani. Derasnya hujan di Kota Malang yang berlangsung selama kurang lebih satu jam tersebut juga meningkatkan debit air sungai.

Namun, lanjut Alie, genangan banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi tersebut, berangsur surut pada saat hujan reda. Saat ini, lanjutnya, kondisi sudah dinyatakan aman, dan tidak ada lagi genangan air.

"Langsung surut pada saat hujan selesai. Kondisi saat ini sudah aman," tambahnya.

Ia menambahkan, dampak hujan deras yang disertai petir tersebut juga merusak atap salah satu masjid yang ada di Jalan Mergan Kelurahan Blok D, RT12/11, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Sukun.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Plafon Masjid Ambrol

Ilustrasi
Ilustrasi banjir. (dok. pixabay/@hermann)

Akibat tersambar petir, ujar Alie, menara masjid dan juga plafon Masjid Al-Barokah ambrol. Masjid tersebut mengalami kerusakan pada bagian atap dan juga pada lampu yang ada di dalam bangunan.

Wilayah Kota Malang saat ini tengah waspada untuk menghadapi adanya potensi bencana hidrometeorologi. Pemerintah Kota Malang telah melakukan persiapan untuk menangani jika terjadi bencana alam.

Pemerintah Kota Malang bersama forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) bersama masyarakat tengah meningkatkan sinergi guna meningkatkan kewaspadaan jika terjadi bencana alam hidrometeorologi.

Kota Malang memiliki potensi bencana alam, di antaranya adalah banjir, tanah longsor, maupun angin puting beliung. Pada pekan lalu, hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Malang juga menyebabkan setidaknya 25 titik mengalami banjir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya