BPBD Jatim Siapkan Tim Reaksi Cepat 24 Jam, Antisipasi Bencana Alam

Pihaknya juga antisipasi bencana alam jelang musim hujan. Langkah kesiapsiagaan yang sudah disiapkan yakni membuat Posko Siaga hidrometeorologi sejak musim hujan tahun lalu.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 28 Okt 2021, 18:05 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2021, 18:05 WIB
Hati-hati Pelesir di Kota Batu Selama Cuaca Buruk
Petugas BPBD Kota Batu membersihkan jalur wisata Payung dari sisa material longsor dan pohon tumbang. Pelancong diimbau berhati-hati selama cuaca buruk ini (BPBD Kota batu)

Liputan6.com, Surabaya - Kasi Kedaruratan BPBD Jatim Satriyo Nurseno mengungkapkan, pihaknya menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusdalops 24 jam diseluruh kabupaten/kota untuk penanganan bencana.

"Kami juga menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG kepada Pusdalops se-Jatim. Untuk meneruskan diseminasi melalui website, medsos maupun grup chat masing-masing kabupaten/kota," ujarnya, Rabu (27/10/2021).

Pihaknya juga antisipasi bencana alam jelang musim hujan. Langkah kesiapsiagaan yang sudah disiapkan yakni membuat Posko Siaga hidrometeorologi sejak musim hujan tahun lalu.

"Posko ini dibentuk lintas sektor, dipiketkan personel dan tersedia peralatan penanganan, terus memantau dan secara insidentil mendukung kabupaten/kota yang terjadi bencana," ucapnya.

Satriyo mengatakan, pihaknya juga mengadakan rapat koordinasi lintas sektor dengan mengirimkan surat ke bupati/wali kota se-Jatim untuk meningkatkan kewaspadaan. Juga mengirim buffer stock logistik dan peralatan ke kabupaten/kota, sehingga saat terjadi bencana langsung digunakan tanpa menunggu provinsi.

"Kami juga melakukan pemetaan kejadian bencana di kabupaten/kota 3 tahun terakhir, nantinya diketahui titik rawan yang sering terjadi bencana," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Reboisasi

Sejumlah persiapan, Satriyo melanjutkan, juga ditandai dengan apel kesiapsiagaan bencana alam di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

"Di provinsi sudah tanggal 25 (Oktober) kemarin. Di kabupaten/kota juga sudah terakhir di Kota Batu tadi," ucapnya.

Satriyo menegaskan, khusus di Kota Batu, pihaknya juga melakukan giat reboisasi dengan menanam seribu bibit pohon dan buah-buahan di lapangan Desa Sumber Brantas, Kota Batu.

"Reboisasi ini penting, karena 60 persen bencana alam seperti longsor dan banjir rawan terjadi di Kecamatan Bumiaji," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya