Liputan6.com, Surabaya - Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan menyatakan, pihaknya bersama tiga pilar kota Surabaya tetap mengawal dan mengantisipasi kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan saat Natal dan Tahun Baru.
Ibadah Natal dilakukan dengan protokol kesehatan ketat dan pembatasan sesuai kesepakatan dengan para dewan Gereja.
Baca Juga
"Di Surabaya ada sekitar 60 gereja besar yang akan Natal baik secara virtual maupun hadir di rumah ibadah," katanya kepada Liputan6.com di Surabaya, Kamis (9/12/2021).
Advertisement
Polrestabes Surabaya bersama dewan gereja juga sudah menyepakati kuota jemaat yang datang melalui undangan barcode selain peduli Lindungi.
"Tempat duduk para jemaat juga disediakan sesuai dengan undangan yang diberikan pihak gereja," ucapnya.
Yusep menyampaikan, pihaknya bakal memastikan ibadah Natal umat Kristiani berlangsung aman dan lancar baik dari gangguan aksi teror maupun kemungkinan transmisi virus Covid-19.
"Kami siapkan pengamanan secara berlapis. Baik di dalam gereja dan di luar gereja. Antara keamanan ibadah dan kesehatan masyarakat harus berjalan seiring. Selain ibadah Natal, perayaan malam tahun baru 2022 nanti juga bakal disorot petugas," ujarnya.
Yusep menegaskan tidak akan memberikan izin keramaian kegiatan yang sifatnya mengumpulkan masyarakat banyak di sebuah lokasi.
"Tidak ada izin yang akan dikeluarkan oleh kepolisian terkait kegiatan apapun di malam pergantian tahun. Kami juga akan melakukan patroli mengurai kemungkinan kerumunan masyarakat," tuturnya.
"Jikapun ada kegiatan, itu sifatnya tidak masif, tidak bergeser dari satu kecamatan ke kecamatan lain. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah kota dan TNI di tingkat desa atau kecamatan," kata Yusep.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jaga Prokes
Yusep mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan saat malam pergantian tahun. Hal itu mengantisipasi transmisi gelombang keempat Covid-19 varian Omicron yang juga membahayakan.
"Kami imbau agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. Capaian vaksinasi kita sudah baik. Ekonomi juga mulai berjalan. Jangan sampai ada lonjakan kasus karena kelalaian. Capaian Surabaya level I ini tentu tidak bisa terwujud tanpa bantuan dari semua elemen terutama kesadaran masyarakat," ujarnya.
Advertisement