Liputan6.com, Surabaya - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta pengelola Kebun Binatang Surabaya (KBS) agar gajah-gajah yang masih muda tidak berinteraksi dengan pengunjung. Mengingat gajah muda rentan terpapar penyakit.
"Kami sudah minta teman-teman di KBS untuk perbaikan lingkungan, biosafety dan biosecurity-nya termasuk dari (area) pengunjung," kata Kepala Seksi Pengawetan Eksitu KLHK, Desy Satya Chandradewi, dikutip dari TimesIndonesia, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga
KLHK datang ke KBS untuk melakukan pengecekan. untuk mengetahui penyebab dari kematian anak gajah bernama Dumbo belum lama ini.
Advertisement
Dugaan sementara gajah Dumbo terjangkit Elephant endotheliotropic herpesviruses (EEHV) atau Elephantid betaherpesvirus 1 (EIHV-1) yang dikenal sebagai jenis virus herpes yang mematikan dan spesifik menyerang gajah.
"Karena virus kan ya di musim-musim seperti ini banyak sekali muncul penyakit. Tadi disampaikan oleh dokter virus ini menyerang ke anak-anak gajah, tidak kalau ke gajah dewasa," terangnya.
"Jadi kita karantina dululah gajah-gajah muda ini untuk tidak berinteraksi dengan pengunjung," imbuhnya.
Berdasarkan berbagai studi, gajah rentan terpapar virus EEHV sampai usia 10 tahun. Meski tim medis di Kebun Binatang Surabaya dianggap telah upaya melakukan monitoring dan mitigasi, KLHK juga akan memberikan pencegahan penyebaran virus tersebut di seluruh Lembaga Konservasi.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mati Misterius
Seekor anak gajah anak gajah bernama Dumbo (2,5 tahun) di Kebun Binatang Surabaya mati tanpa sebab yang jelas.
"Kita tunggu hasil autopsi dan laboratorium. Nanti kita rillis," kata Dirut Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) Khoirul Anwar, Jumat (17/12/2021).
Khoirul Anwan enggan menjelaskan kapan tepatnya gajah tersebut mati. Namun, informasi yang diperolah, anak gajah tersebut mati sepekan lalu.
Advertisement