Sebelum Malang, Terekam 17 Gempa di Jatim dan Sekitarnya dalam Sepekan

Stasiun Geofisika Malang merekam selama periode 21-27 Januari 2022 ada 17 kejadian gempa di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya yang seluruhnya tak dirasakan getarannya

oleh Zainul Arifin diperbarui 29 Jan 2022, 08:11 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2022, 08:11 WIB
Syukurlah, BMKG Cabut Status Potensi Tsunami dari Gempa Mentawai
Ilustrasi gempa | Via: liputan6.com

Liputan6.com, Malang - Gempa berkekuatan Magnitudo 5.2 terjadi di Malang pada Jumat, 28 Januari 2022 pukul 18.20. Sebelum gempa di Malang, selama satu minggu sebelumnya telah terekam ada 17 kali kejadian gempa bumi di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Stasiun Geofisika Karangkates, Malang mencatat, sebelumnya pada periode 21 – 27 Januari 2022 telah terjadi 17 kejadian gempa bumi. Selama periode itu, magnitudo terbesar tercatat 3.5 SR dan paling kecil adalah 1.3 SR.

“Selama periode itu, tidak ada (getaran) gempa bumi yang dirasakan,” kata Kepala Stasiun Geofisika Karangkates Malang, Ma’muri, Jumat, 28 Januari 2022.

Berdasarkan kedalaman pusat gempa, dari 17 kejadian (tidak termasuk gempa Malang), 16 kejadian merupakan gempa bumi dangkal atau kedalaman kurang dari 60 kilometer. Serta satu gempa bumi berkedalaman menengah atau lebih dari 60 kilometer dan kurang dari 300 kilometer.

Peta sebaran titik pusat gempa bumi di antaranya 12 kejadian di laut selatan Jawa akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia. Sedangkan 5 kejadian di darat diakibatkan pergerakan patahan lokal yang ada di daerah tersebut.

Frekuensi gempa bumi harian, tercatat pada 21 Januari terjadi 3 kali kejadian gempa bumi, 22 Januari terjadi 4 kali, 23 Januari ada 3 kali kejadian, 24 Januari sebanyak 3 kali kejadian dan 25 Januari ada 4 kali gempa bumi. Sedangkan pada 26-27 Januari tak terekam ada gempa bumi.

Selama periode itu, secara geografis sebaran kejadian gempa bumi yakni di Pacitan, Trenggalek, Malang, Purworejo, Bantul, Cilacap, Gunung Kidul, Sampang, Kulon Progo, Blitar. Paling sering terjadi di wilayah Pacitan yakni 6 kali kejadian gempa bumi.

“Kami akan ada laporan berkala data kejadian gempa bumi yang terekam setiap satu minggunya,” kata Ma’muri.

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa:- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya