Liputan6.com, Banyuwangi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada menyikapi tanah gerak yang berpotensi terjadi di 19 kecamatan di Banyuwangi.
Sekretaris BPBD Banyuwangi Mujito menyatakan, pihaknya akan sosialisasi kepada masyarakat khususnya yang wilayahnya berpotensi terkena dampak tanah bergerak. Pihaknya melakukan sosialisasi melalui desa Tangguh bencana (Destana)
"Kita sosialisasikan melalui Destana. Karena di Banyuwangi kita sudah membentuk kurang lebih 15 destana yang siap dalam hal mitigasi bencana,” kata Mujito, ditulis Minggu (5/1/2022).
Advertisement
Dia menjelaskan, bahwa diksi potensi tidak diartikan segera akan terjadi. Namun lebih kepada kemungkinan peluang terjadi. Sehingga bisa iya, bisa juga tidak.
"Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa itu adalah potensi, tidak mesti akan terjadi bencana. Namun potensi itu ada kemungkinan terjadi,” terang mojito
Oleh Sebab itu, pihaknya meminta kepada masyarakat apabila terjadi bencanan atau tanda-tanda akan terjadi bencana bisa lapor ke BPBD atau pejabat setempat.
"Kalau sudah terjadi bencana untuk segera dilakukan penanganan,"terang Mujito
Mujito mengakui, saat ini intensitas musim penghujan lumayan cukup tinggi di Banyuwangi. Oleh sebab itu pihaknya meminta kepada masyarakat agar menghindari tempat-tempat yang berpotensi timbulnya bencana.
19 Kecamatan
Sebelumnya PVMBG merilis ada 35 Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang terancam mengalami pergerakan tanah atau tanah bergerak. Dari Jumlah tersebut salah satunya adalah Banyuwangi. Dari data itu sedikitnya 19 Kecamatan di Banyuwangi berpotensi terjadi tanah gerak. Potensi itu muali tingkat menengah hingga tinggi. Tergantung topografi wilayah masing-masing
Belasan kecamatan itu, mulai Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Sempu, Gambiran, Bangorejo, Pesanggaran, Purwoharjo, Tegaldlimo, Srono, Singonjuruh, Songgon, Rogojampi, Kabat, Banyuwangi, Galagah, Giri, Kalipuro dan Kecamatan Wongsorejo.
Daerah yang mempunyai potensi menengah, terjadi jika hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah, sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.
Sedangkan daerah yang mempunyai potensi tinggi jika curah hujan di atas normal dan Gerakan tanah lama dapat aktif Kembali. “Iya seluruh wilayah Jawa Timur berpotensi ada pergerakan tanah,”kata Kepala Bidang Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Agus Budianto.
Advertisement