Jepang Puji Program Smart Kampung Banyuwangi, Apa Menariknya?

Program pelayanan di level desa ala Banyuwangi, Smart Kampung, mendapat apresiasi khusus dari Pemerintahan Jepang. Negeri Matahari Terbit itu pun menyatakan akan memberikan dukungan teknologi kepada Banyuwangi

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 05 Feb 2022, 10:17 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2022, 10:17 WIB
Tim Studi Dari Kementerian Agraria, Infrastruktur, Pariwisata, dan Transportasi (MLIT) Jepang  Diterima Langung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandai (Istimewa)
Tim Studi Dari Kementerian Agraria, Infrastruktur, Pariwisata, dan Transportasi (MLIT) Jepang Diterima Langung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandai (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Program Smart Kampung yang digagas Pemkab Banyuwangi mendapat apresiasi dari Pemerintahan Jepang. Negeri Matahari Terbit itu pun menyatakan akan memberikan dukungan teknologi terhadap pengembangan Smart Kampung di Banyuwangi.  

Hal itu diungkapkan tim studi dari Kementerian Agraria, Infrastruktur, Pariwisata, dan Transportasi (MLIT) Jepang yang datang langsung dari Jepang ke Banyuwangi. Tim tersebut dipimpin Direktur Proyek Pacific Consultants Hidetoshi Tamaoka, yang berada di Banyuwangi sejak 30 Januari hingga 10 Februari 2022.

Di Indonesia, hanya ada 2 daerah yang menjadi pilot project Pemerintah Jepang, salah satunya Kabupaten Banyuwangi.

Hidetoshi Tamaoka mengaku, awalnya mengira bahwa Smart Kampung hanya fokus pada upaya digitalisasi desa.

“Ternyata tidak. Di lapangan saya melihat bahwa Smart Kampung adalah kebijakan yang fokus pada peningkatan layanan yang semakin mudah dan cepat. Kami sudah bertanya kepada sejumlah warga, rata-rata mereka mengaku puas dengan layanan yang diberikan,” kata Hidetoshi Tamaoka.

Sebelumnya, tim Jepang ini mengunjungi pelaksanaan Smart Kampung di Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari. Di sana, dia melihat bagaimana warga desa mengurus dokumen kependudukan dengan menggunakan anjungan mesin mandiri hanya dengan menggunakan KTP. Mereka melihat bagaimana kantor desa dibangun sebagai pusat aktivitas warga. Di sana juga terpampang APBDesa.

Tidak hanya sekedar membuat mesin ATM, tapi Banyuwangi juga melatih warga desa untuk digitalisasi. Selain itu, di sini juga melengkapinya dengan pelayanan keliling ke warga-warga.

"Banyuwangi tidak sekedar membuat network digital, namun lebih jauh juga membangun human network. Hubungan antar manusia masih dijaga," kata Hidetoshi.

 

 

 

Sejak 2015

Tim Studi Dari Kementerian Agraria, Infrastruktur, Pariwisata, dan Transportasi (MLIT) Jepang  Diterima Langung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandai (Istimewa)
Tim Studi Dari Kementerian Agraria, Infrastruktur, Pariwisata, dan Transportasi (MLIT) Jepang Diterima Langung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandai (Kanan) (Istimewa)

Bupati Ipuk mengucapkan terima kasihnya yang tinggi atas dukungan Jepang kepada Smart Kampung Banyuwangi.

"Jepang salah satu negara maju di bidang teknologi digital. Kerja sama dengan Jepang tentu menjadi peluang baik bagi Banyuwangi," kata Ipuk.

Smart Kampung merupakan program pengembangan desa terintegrasi yang memadukan penggunaan TIK berbasis serat optik, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.

Program ini telah dijalankan sejak 2015 lalu dirancang juga untuk membuat pelayanan publik di Banyuwangi, terutama untuk warga desa menjadi lebih efisien dan efektif.

"Program Smart Kampung untuk memudahkan pelayanan publik hingga tingkat desa, yang dipadu dengan pemberdayaan. Ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi warga," kata Ipuk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya