Liputan6.com, Jember - Sebanyak 18 orang dari Nganjuk menggelar ritual di Pantai Watu Ulo Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu Jember, pada Sabtu (26/2/2022). polisi pun langsung membubarkan kegiatan mereka karena dinilai membahayakan.
Kapolsek Ambuku AKP Makruf mengatakan, berdasarkan pengakuan dari ketua kelompok ritual Trimurti (Kapitaya) yang dipimpin oleh Tri Suno itu, mereka datang ke pantai Watu ulo untuk ritual karena ada petunjuk gaib.
"Berdasarkan pengakuan, mereka datang ke sini karena ada petunjuk gaib untuk membebaskan badan Watu Ulo atau Sansosoko,”ujar AKP Makruf Senin (28/2/2022).
Advertisement
Kata dia, Kelompok ritual adal Dusun Takat, Desa Kampung Baru, Kecamatan Tanjungan Nganjuk, itu ketika dibubarkan, sedang ritual dengan cara duduk bersilah, sejajar membentuk garis horisontal, dekat area batu bersisik yang menyerupai ular.
"Sebagian tubuh mereka yang anggotanya mayoritas perempuan terendam air. Beberapa orang juga terlihat memegang kendi berukuran mini. Ditanya apa tujuanya mereka hanya menjawab dapat petunjuk gaib,” tambah Makruf.
Berangkat Malam
Kelompok ritual tersbeut berangkat dari Nganjuk sekitar pukul 11.00 malam. Mereka menempuh perjalanan selama 12 jam dan baru nyampai di Watu Ulo sekitar pukul 11.18 siang. Sesampainya di pantai yang memilki ikon tubuh ular ini belasan orang tersebut terus menggelar ritul. Warga yang mengatahui aktivitas ritual itu langsung melaporkanya ke polisi.
“Kami mengimbau kepada warga Watu Ulo dan sejumlah pantai lainya di wilayah Jember jika ada aktivitas serupa segera melapor ke polisi. Ini agar tragedy yang memakan korban seperti sebelumnya tidak terulang Kembali,”imbuhnya.
Advertisement