500 Warga Binaan Lapas Surabaya Tes Penyakit Menular Seksual, Hasilnya?

Wisnu menyebutkan Dinkes Sidoarjo mengerahkan tenaga dan alat medis dari empat puskesmas sekaligus.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Apr 2022, 23:11 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2022, 23:11 WIB
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ikut pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lapas Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com).
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ikut pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lapas Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com).

Liputan6.com, Surabaya - Sekitar 500 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ikut pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lapas Surabaya.

"Iya benar, kegiatan digelar di Blok B Lapas Surabaya di Porong, dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Sidoarjo," ujar Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto, Rabu (13/4/2022).

Wisnu menyebutkan Dinkes Sidoarjo mengerahkan tenaga dan alat medis dari empat puskesmas sekaligus.

“Setelah skrining, dilanjutkan pemeriksaan laboratorium untuk penyakit HIV, Hepatitis dan Sifilis,” ucap Wisnu.

Selain mudah menular, ketiga penyakit itu memang sering diidap para warga binaan sejak sebelum masuk ke lapas. Sehingga, sebagai upaya deteksi dini, pihaknya menggelar pemeriksaan tersebut.

“Mayoritas memang datang ke lapas tanpa gejala, tapi setelah dites, ternyata hasilnya positif,” urai Wisnu.

Untuk mencegah penularan dan sakit yang semakin parah, maka pihaknya gencar melakukan pemeriksaan rutin. Jika nantinya ditemukan yang positif, maka akan ada intervensi lanjutan dari dokter.

“Kami pilih secara acak, namun kami prioritaskan yang belum pernah dites dan diperiksa,” terang Wisnu.

Dua Hari

Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual (sumber: istockphoto)

Sementara itu, Kasi Perawatan Kalapas Surabaya Jalu Yuswa Panjang menyatakan bahwa kegiatan ini rencananya akan berlangsung dua hari.

Terdapat lima tahapan yang akan dilakukan. Mulai pendaftaran, skrining awal, konseling, uji laboratorium, hingga yang terakhir adalah proses konseling hasil uji laboratorium.

"Harapan dan tujuan utamanya untuk mengetahui penyakit-penyakit tersebut sedini mungkin dan apabila sudah diketemukan akan segera dilakukan tindak lanjutan berupa pengobatan maupun yang lainnya," ujar Jalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya