Liputan6.com, Malang - Para pemudik lebaran 2022 dengan tujuan lintas provinsi mendominasi kepadatan di Terminal Arjosari Malang dalam dua hari terakhir ini. Sebaliknya, untuk bus tujuan daerah jarak dekat sejauh ini masih sepi dari penumpang.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Arjosari Malang, Hadi Supeno, mengatakan arus mudik lebaran mulai tampak ada kenaikan jumlah penumpang. Khususnya masyarakat yang menggunakan bus antar kota antar provinsi (AKAP).
Advertisement
"Sudah mulai banyak, ada peningkatan penumpang dalam dua hari terakhir ini,” kata Hadi, di Malang, Kamis, 28 April 2022.
Advertisement
Berdasarkan data UPT Terminal Arjosari Malang, untuk arus mudik lebaran menggunakan bus AKAP pada Rabu, 27 April tercatat ada 1.200 penumpang. Sedangkan pada Kamis, 28 April tercatat ada 2.300 penumpang. Didominasi penumpang tujuan Jawa tengah dan Jakarta.
Jumlah bus yang beroperasi di terminal ada sebanyak 350 armada, terhitung masih sama seperti hari-hari biasa. Meski begitu, hampir seluruh kursi telah penuh penumpang, khususnya AKAP. Harga tiket pun naik rata – rata antara Rp 30 ribu – Rp 50 ribu.
“Biasanya kursi hanya terisi tujuh sampai delapan penumpang, sekarang semua selalu penuh,” ucap Hadi.
Sebaliknya, kondisi berbeda dialami bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Bus dengan rute tujuan jarak dekat seperti Malang ke Surabaya, Probolinggo, Jember, Kediri, Blitar dan daerah lainnya di dalam Provinsi Jawa Timur masih cukup sepi penumpang.
Hadi memperkirakan kenaikan jumlah penumpang secara signifikan bus AKDP di Terminal Arjosari Malang baru akan terjadi dua hari menjelang lebaran idul fitri. Kondisi itu berdasarkan pengalaman dulu pada saat lebaran, sebelum pandemi Covid-19 turut berdampak pada tradisi mudik masyarakat.
"Kita kan sudah dua kali lebaran tak busa mudik. Perkiraan kami dua hari jelang lebaran, terminal mulai ramai penumpang,” ujar Hadi.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Siap Tambah Armada
Hadi Supeno mengatakan bila dengan jumlah armada yang disiagakan nantinya dirasa masih kurang, maka segera disiapkan bus cadangan. Khususnya bila ada lonjakan signifikan jumlah penumpang yang mengakibatkan kekurangan armada.
"Ada antisipasi dengan mengeluarkan armada cadangan kalau memang kondisinya benar-benar membutuhkan," ucap Hadi.
UPT Terminal Arjosari Dinas Perhubungan Jawa Timur siap menyediakan izin insidental untuk bus non reguler sebagai armada tambahan. Terutama saat arus balik yang biasanya selalu ada lonjakan pesat jumlah penumpang.
Hadi mengatakan, berdasarkan pengalaman sebelum pandemi Covid-19, lonjakan penumpang di terminal selalu terjadi saat arus balik lebaran. Terutama para pemudik dari Jakarta dan daerah sekitarnya yang balik ke Malang.
"Dulu sebelum pandemi paling ramai ketika arus balik, karena itu sudah ada langkah antisipasi," katanya.
Pelonggaran syarat mudik lebaran pada tahun ini diyakini akan membuat warga berbondong-bondong pulang ke kampong halaman. Di Terminal Arjosari Malang juga didirikan pos pelayanan menyediakan pemeriksaan kesehatan, vaksin booster maupun tes antigen ke masyarakat.
Advertisement