Hasil Tes Kesehatan Sopir dan Penjaga Warung di Terminal Arjosari Malang

Lebih dari 100 pengemudi bus yang baru tiba diperiksa kesehatannya. Termasuk tes urine untuk memastikan bebas dari pengaruh narkoba.

oleh Zainul Arifin diperbarui 30 Mei 2019, 19:30 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2019, 19:30 WIB
Pemeriksaan Kesehatan Sasar Pengemudi Bus Sampai Warung di Terminal Arjosari Malang
Petugas medis memeriksa kesehatan pengemudi bus di Terminal Arjosari Malang untuk persiapan arus mudik lebaran 2019 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Tim kesehatan Kota Malang menggelar serangkaian pemeriksaan di Terminal Arjosari Malang. Selain mengecek kesehatan para pengemudi bus, penunggu warung dan kantin yang berada di dalam kawasan terminal itu juga dicek.

Tim itu gabungan dari Dinas Kesehatan, Kedokteran, dan Kesehatan (Dokkes) Polres Malang Kota, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang, puskesmas dan rumah sakit swasta. Serangkaian pemeriksaan di Terminal Arjosari Malang itu digelar sejak pagi sampai sore hari.

Lebih dari 100 pengemudi bus yang baru tiba diperiksa kesehatannya. Termasuk tes urine untuk memastikan bebas dari pengaruh narkoba. Hasilnya, negatif atau mereka seluruhnya bebas dari narkoba.

"Hanya ada temuan dua pengemudi kondisi kesehatannya tidak layak karena tekanan darah dan kadar gula darah tinggi," kata Dyah Inarsih, juru bicara tim kesehatan gabungan Kota Malang, Rabu, 29 Mei 2019.

Kedua pengemudi itu diminta pulang, tidak boleh membawa bus. Agar tidak membahayakan keselamatan pengguna moda angkutan bus selama arus mudik lebaran 2019 ini. Mereka tetap dibantu obat – obatan agar kondisinya bisa kembali sehat.

Tim gabungan juga mengecek serta menguji bahan makanan yang dijual di kantin dan warung yang ada di dalam terminal bus dan angkutan kota. Memeriksa sanitasi lingkungan, tempat sampah, dan tata letak warung.

Pemeriksaan di kedua titik itu menunjukkan hasil berbeda. Meski secara keseluruhan belum layak, kantin di dalam terminal bus terbilang lumayan bersih. Sedangkan warung di terminal angkutan kota dinilai kurang layak.

"Itu kan juga demi kesehatan dan keamanan makanan yang akan dikonsumsi para calon penumpang," ujar Dyah.

Hasil serangkaian pemeriksaan di Terminal Arjosari Malang disampaikan ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur selaku otoritas terminal. Serta ditembuskan ke Pemerintah Kota Malang. Agar ada pembenahan dan sosialisasi ke pengelola warung dan kantin.

Masih Sepi Pemudik

Pemeriksaan Kesehatan Sasar Pengemudi Bus Sampai Warung di Terminal Arjosari Malang
Suasana Terminal Arjosari Malang masih tampak lenggang dari pemudik lebaran 2019 ini (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Terminal Arjosari Malang sendiri tampak masih sepi dari arus mudik lebaran 2019 ini. Pada Selasa kemarin, arus keluar masuk penumpang baik itu antar kota dan antar provinsi di terminal ini hanya sebanyak 5 ribu penumpang saja.

"Kalau Rabu ini dari pagi sampai siang tidak lebih dari seribu penumpang," kata Nur Hadi, petugas pos pemberangkatan Terminal Arjosari Malang.

Angkutan lebaran terhitung sejak 10 hari jelang lebaran 2019 memang belum begitu menunjukkan kepadatan penumpang. Diperkirakan, lonjakan penumpang bakal mulai terasa pada Sabtu nanti atau 4 hari jelang lebaran idul fitri.

"Ya kan sekarang masih hari aktif bekerja, mungkin akhir pekan nanti sudah mulai banyak penumpang karena masuk masa libur," tutur Nur Hadi.

Di Terminal Arjosari Malang sejauh ini disediakan 310 armada bus yang terdiri dari 110 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan 200 bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Jumlah itu belum termasuk bus cadangan sebagai antisipasi kenaikan jumlah penumpang.

"Jumlah itu bisa bertambah, saya belum tahu berapa tepatnya armada yang disiagakan untuk angkutan lebaran tahun ini," kata Nur Hadi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya