Harga Cabai Rawit Melonjak di Banyuwangi, Pedagang Kurangi Stok

Salah satu pedagang, Sunatia (51) menyatakan, harga cabai rawit kini Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan sebelumnya masih diharga Rp 24 ribu per kilogram.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 20 Mei 2022, 19:09 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2022, 19:09 WIB
Cabai Berkurang harganya naik 2 kali lipat di Banyuwangi (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Cabai Berkurang harganya naik 2 kali lipat di Banyuwangi (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Harga cabai rawit di pasar Banyuwangi kembali merangkak naik. Kenaikan hampir dua kali lipat dari harga sebelumnya.

Salah satu pedagang, Sunatia (51) menyatakan, harga cabai rawit kini Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan sebelumnya masih diharga Rp 24 ribu per kilogram.

"Kenaikan harga cabai rawit sudah terjadi tiga hari terakhir. Padahal menjelang lebaran saja masih di Rp 24 ribu," kata pedagang asal Kelurahan Kepatihan ini, Jumat (20/5/2022).

Menurutnya, kenaikan harga cabai memberikan dampak terhadap pedagang. Ia terpaksa mengurangi stok untuk meminimalisir kerugian.

"Biasanya nyetok 20 kilogram sekarang 10 kilogram, itupun tidak habis karena jualan jadi sepi," keluhnya.

Sunatia mengatakan, para pembeli pada mengeluhkan harga cabai yang kian mahal. Senyampang dengan itu, konsumen juga mengurangi jumlah pembelian.

"Awalnya membeli setengah kilo, sekarang cuma dua ons. Pada ngeluh semua pembeli," curhatnya.

Selain harga cabai rawit, Sunatia mengatakan, komoditas lainnya seperti tomat dan bawang merah juga melonjak.

"Harga tomat yang biasanya Rp 5 ribu kini jadi Rp 10 ribu. Bawang merah dari Rp 28 ribu menjadi Rp 40 ribu. Sementara cabai merah besar masih tetap di harga Rp 40 ribu," sebutnya.

Kenaikan harga sejumlah komoditas pangan tersebut, kata dia, dipengaruhi stok yang berkurang. Seperti cabai rawit, hasil panen petani banyak yang rusak akibat cuaca dan hama.

"Katanya sih dipengaruhi hujan yang tidak menentu, sehingga hasil panen cabai rusak dan membuat stok berkurang," ungkapnya.

Diserang Hama

Terpisah, petani asal Jambesari, Kecamatan Giri, Abdul Aziz (31) membenarkan jika hasil panen cabai nya rusak akibat diserang hama jamur.

"Hasil panen menurun, sekitar 30 persen tanaman cabai mati akibat penyakit dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Kadang hujan dan panas," jelasnya.

 

Infografis Harga Cabai
Di balik harga cabai Jakarta yang melambung (liputan6.com/Deisy)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya