Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyuwangi, akan menutup sejumlah pasar hewan di daerahnya. Ini menyusul penyebaran penyakit Mulut dan Kuku (PMK) semakin meluas.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyuwangi, Nanang Sugianto mengatakan, hingga tanggal 6 Juni 2022 ini, sudah ada 118 hewan ternak sapi yang terdeteksi positif PMK. Ratusan hewan itu tersebar di 14 Kecamatan.
“Ini sudah ada ratusan sapi yang kita deteksi sudah terpapar PMK di Banyuwangi. Daerah penyebarannya juga bertambah, kita temukan di 14 Kecamatan,”ujar Nanang Sugianto, Senin (6/6/2022).
Advertisement
Meski demikian, kata Nanang, masih belum ada laporan kematian hewan ternak akibat PMK tersebut. Untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran PMK selain melakukan pembatasan dan penyekatan lalu lintas hewan ternak dari luar Banyuwangi, juga menutup sementara sejumlah pasar hewan.
“Setelah kita berusaha untuk menangkal sekuat dan semampu kita di pintu-pintu perbatasan sama edukasi masyarakat. Jadi kebijakan- kebijakan secara proposional kita lakukan intinya pembatasan lalu lintas,”tambah Nanang
“Kita lakukan pengawasan ternak yang masuk dari Situbondo kita hentikan, kemudian kita suru balik apabila tidak dilengapi surat- surat. Mungkin beberapa pasar hewan mulai minggu depan kita tutup sementara,”kata Nanang.
Domba Surplus
Nanang Sugianto menjamin, untuk populasi hewan ternak di Banyuwangi saat ini masih mencukupi. Kata dia, Ketersedian sapi di Banyuwangi mencapai 9200 ekor lebih. Dengan kebutuhan saat ini diperkirakan sekitar 3200 ekor lebih. Sehingga masih surplus 6000 ekor lebih.
“Ketersedian hewan ternak kita masih sangat mencukupi, apalagi untuk stok Hari Raya Idul Adha. Sehingga saya rasa meski ada penutupan pasar hewan dan penyekatan hewan ternak dari luar kota, tidak ada pengaruh,”papar Nanang
Sedangkan untuk ketersedian kambing di Banyuwangi mencapai 36 ribu ekor lebih, dan diperkirakan kebutuhan Banyuwangi mencapai 12 ribu ekor lebih.
Untuk domba ketersediaan mencapai 22 ribu ekor lebih, dan diperkirakan kebutuhan Banyuwangi mencapai 5.000 ekor lebih, Sehingga surplus 17 ribu ekor lebih.
Advertisement