Liputan6.com, Banyuwangi - Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ternyata tidak mempengaruhi harga penjualan daging sapi di pasaran.
Seperti di Pasar Induk Banyuwangi, harga daging sapi masih cenderung stabil, berkisar antara Rp130 hingga Rp135 ribu per kilogram.
"Harga daging masih tetap stabil tidak terpengaruh meski wabah PMK sudah merambah ke Banyuwangi," kata salah satu penjual daging sapi, Wahyu Saputra di Banyuwangi, Kamis (9/6/2022).
Advertisement
Wabah PMK juga tidak berpengaruh pada minat masyarakat terhadap daging sapi. Terbukti dengan jumlah pemberi daging sapi tidak terjadi penurunan.
"Masih banyak yang membeli. Alhamdulilah tidak berkurang," imbuhnya.
Meskipun tidak berpengaruh, para pedagang berharap pemerintah bisa mengantisipasi wabah tersebut agar tidak semakin meluas, hingga merugikan para peternak dan pedagang daging.
Sementara Plt Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, M Khoiri sebelumnya memastikan wabah PMK hewan tidak memiliki pengaruh besar terhadap ketersediaan ternak, terutama menjelang Idul Adha.
"Ketersediaan ternak yang siap untuk diproduksi lebih dari cukup . Dari kebutuhan kita kurang lebih 3.000 sekian. Sedangkan ternak sapi yang tersedia 9.200 lebih. Domba surplus, kambing juga surplus," beber Khoiri.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Stok Domba
Dia menyebut, ketersediaan sapi di Banyuwangi ada 9.225 ekor dengan kebutuhan saat Hari Raya Idul Adha kurban sekitar 3.221 ekor. Sehingga masih surplus 6.004 ekor.
Sementara ketersediaan kambing di Banyuwangi 36.184 ekor dengan kebutuhan 12.717, masih surplus 23.467 ekor.
Termasuk domba, Banyuwangi surplus 17.709 ekor dari ketersediaan 22.749 ekor dikurangi jumlah kebutuhan saat Idul Adha nanti sekitar 5.040 ekor.
"Jadi ketersediaan ternak di Banyuwangi menghadapi Idul Adha sangat aman," tegas Khoiri.
Advertisement