Liputan6.com, Malang - Wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK di Malang sangat tinggi, telah terdata lebih dari 14 ribu kasus. Butuh percepatan distribusi vaksin guna mencegah penyakit agar tak semakin menyebar luas menyerang hewan ternak.
Salah satu wilayah paling terdampak wabah PMK di Malang adalah Kecamatan Ngantang yang memiliki populasi sapi perah cukup besar. Sampai dengan Rabu, 22 Juni 2022, di wilayah sudah lebih dari 8 ribu sapi terjangkit penyakit dari total 17.872 sapi perah yang ada.
Baca Juga
Namun distribusi vaksin dilaksanakan secara perlahan. Pada Rabu, 500 dosis vaksin diberikan ke sapi peternak di Ngantang. Rinciannya, 439 dosis disalurkan ke Dusun Ganten, Desa Tulungrejo dan 61 dosis untuk sapi di kandang KUD Sumber Makmur, Ngantang.
Advertisement
Ketua KUD Sumber Makmur, Ngantang, Malang, Sugiono, mengatakan, vaksin diambil langsung ke kantor Dinas Peternakan Jawa Timur di Surabaya. Sedangkan vaksinatornya ada dua petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang dan seorang petugas KUD.
“Seharusnya vaksin sudah bisa diambil dua hari lalu, tapi ada kendala teknis sehingga baru Rabu ini diambil dan langsung disalurkan,” kata Sugiono dikonfirmasi di Malang.
Menurutnya, jumlah vaksin yang telah diberikan itu belum cukup menjangkau semua hewan ternak di Ngantang. Pengurus KUD Sumber Makmur sebenarnya mengajukan jatah vaksin untuk seluruh populasi sapi di wilayah Ngantang, terutama bagi sapi yang masih sehat.
“Mungkin akan diberikan bertahap. Kami tak tahu apakah nanti akan mengambil langsung vaksin ke Surabaya atau di Malang,” tutur Sugiono.
Ia menjelaskan, dari 8 ribu kasus PMK yang telah menyerang sapi perah para peternak di Kecamatan Ngantang, ada sebanyak 250 ekor sapi mati. Dari kasus kematian hewan ternak itu, 70 persennya adalah pedet atau anak sapi.
Sementara itu pada hari yang sama, sebanyak 200 vaksin PMK turut didistribusikan ke Kecamatan Pujon. Ini adalah tambahan, sebab sebelumnya sudah sebanyak 300 dosis vaksin diberikan ke peternak Pujon beberapa hari lalu.
Kuota Vaksin PMK
Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Nurcahyo, tak memungkiri jumlah vaksin yang sejauh ini telah didistribusikan ke Malang belum ideal bila dibandingkan dengan populasi ternak sapi.
“Kalau kebutuhan ideal vaksinasi ya semua populasi ternak sapi,” kata Nurcahyo.
Populasi sapi perah dan sapi potong di Kabupaten Malang mencapai lebih dari 300 ribu ekor yang tersebar di 33 kecamatan. Nurcahyo menambahkan, kalau untuk prioritas sapi yang divaksin tetap sesuai petunjuk Pusat Pembibitan dan Sapi Perah Kementerian Pertanian.
“Ya kami sesuai petunjuk saja soal prioritas,” kata Nurcahyo.
Sejauh ini, jumlah sapi yang terjangkit PMK di Malang sudah lebih dari 14 ribu kasus. Kecamatan Ngantang dan Pujon termasuk wilayah sangat terdampak karena memiliki populasi sapi yang sangat besar.
Advertisement