Liputan6.com, Tuban - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngimbang Tuban, hanya mendapatkan satu murid baru pada tahun pembelajaran 2022-2023. Satu siswi baru tersebut merupakan anak dari salah satu guru sekolah tersebut.
Hari pertama masuk sekolah ini tidak ada pembelajaran untuk kelas 1 karena muridnya tidak masuk disebabkan orang tuanya sedang sakit.
Advertisement
“Hari ini belum ada pembelajaran untuk kelas satu, karena siswa baru tidak masuk,” ungkap Kepala Sekolah (Kasek) SDN Ngimbang Prasetyanto RW, Senin (18/7/2022).
Dinas Pendidikan Tuban juga telah menggabungkan dua SD di Desa Ngimbang tersebut untuk menjadi satu pada beberapa tahun lalu. Alasannya, karena jumlah siswa sangat minim dan tahun ini kembali mendapatkan siswa baru sedikit.
“Kita sudah membuka pendaftaran siswa baru pada tahun ini, tetapi peminat dari masyarakat kurang hanya dapat satu murid baru. Itu pun murid dari guru kelasnya sendiri," terang Prasetyanto.
Dia menyatakan, sekolahnya sepi peminat karena jarak sekolah dengan pemukiman penduduk lumayan jauh yakni sekitar satu kilometer. Ditambah, di tengah-tengah permukiman warga sudah ada sekolah madrasah berjenjang, mulai Roudlotul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Madrasah Tsanawiyah (MTs).
"Kita tidak bisa mendapatkan murid dari sana karena murid atau masyarakat lebih menyukai sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya," tambahnya.
Minim Siswa
Potret prihatin tersebut sama juga dirasakan pada tahun ajaran sebelumnya yang minim mendapatkan siswa baru. Sehingga, total jumlah muridnya hanya ada sebanyak 18 anak mulai kelas satu sampai enam.
Rinciannya, 6 anak kelas 6, 8 anak kelas 5, 2 anak kelas 4, tidak ada siswa di kelas 3, 1 anak kelas 2, dan 1 anak kelas 1. Kendati demikian, proses pembelajaran tetap berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Proses pembelajaran tetap berlangsung seperti biasa,” pungkasnya.
Advertisement