Kostum Seksi Ning Jember Jadi Polemik, Pemkab Jember Minta Maaf

Menanggapi kontroversi tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember Harry Agustriono langsung menyampaikan permohonan maaf.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 20 Jul 2022, 19:11 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2022, 19:11 WIB
Pakaian Ning duta pariwisata Jember yang dinilai terlalu seksi. (Istimewa).
Pakaian Ning duta pariwisata Jember yang dinilai terlalu seksi. (Istimewa).

Liputan6.com, Jember - Penyelenggaraan Pemilihan Gus dan Ning 2022 sukses digelar Pemkab Jember pada Senin (18/07/2022). Namun pemilihan duta budaya daerah semacam Abang-None Jakarta, itu menyisakan  polemik bagi warga.

Kontroversi muncul terkait busana yang dikenakan sejumlah kontestan putri (Ning) pada acara fashion show. Pada sesi penjurian tersebut, kontestan putri atau calon Ning Jember, diuji  menujukkan kemampuan modelingnya dengan menggunakan gaun yang cukup seksi.

Sesi fashion show yang digelar di Alun-Alun kota Jember itu juga ditayangkan live di Channel Youtube Pemkab Jember. Warga menyoroti kostum seksiyang dikenakan Ning, sebab, pada bagian tertentu seperti punggung dan paha, terlihat seolah transparan.

Sejumlah warganet Jember mempersoalkan busana sejumlah kontestan, terlebih karena Wakil Bupati Jember saat ini, KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman berasal dari kalangan santri. Pria yang akrab disapa Gus Firjaun juga merupakan putra mantan Rais Aam PB NU, KH Achmad Shiddiq.

Menanggapi kontroversi tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember Harry Agustriono langsung menyampaikan permohonan maaf.

“Kami selaku penyelenggara Gus dan Ning mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh elemen masyarakat Jember. Terutama kalangan ulama. Karena masih ada kekurangan dalam penyelenggaran grand final semalam,” ujar Harry pada Rabu (20/7/2022).

Menurut Harry, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin mengontrol seluruh rangkaian acara, agar sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat Jember dan tidak menimbulkan kontroversi.

“Tetapi ada ketidaksempurnaan dari kami sebagai manusia,” lanjutnya. 

Kurang Cocok

Harry mengakui, kostum yang digunakan sejumlah kontestan putri dianggap kurang cocok dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat Jember. Ia berharap, kontroversi tersebut tidak mengurangi tujuan utama digelarnya pemilihan duta budaya Jember tersebut. Atas segala kritikan tersebut, Harry juga menyampaikan permohonan maaf.

“Memang pada fashion Show yang mungkin kurang pas dan membuat tidak nyaman bagi warga Jember. Sekali lagi, kami mohon maaf atas hal tersebut. Kami berusaha tetap menjunjung tinggi semangat dari generasi muda sesuai kaidah dan norma yang berlaku," jelasnya.

Even tersebut akhirnya mendaulat Muhammad Dwi Feryanto sebagai Gus Jember 2022 dan Shafannisa Sabila Sulhi sebagai Ning Jember 2022. Mereka akan menjadi duta budaya yang memperkenalkan potensi budaya dan pariwisata di Jember selama setahun ke depan.

Infografis Manfaat Tes Usap Rapid Antigen dan PCR. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Manfaat Tes Usap Rapid Antigen dan PCR. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya