Warga Pesisir Pantai Gemah Tulungagung Berebut Tumpeng Sedekah Bumi

Sedekah bumi dikemas dengan upacara adat tradisional. Sebelum diperebutkan oleh warga, tumpeng itu diarak keliling lokasi lantai dengan iringan penari dan tabuhan gamelan.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2022, 18:00 WIB
Berebut Apem Pada Perayaan Haul Kiai Ageng Gribig
Warga berebut apem pada perayaan haul Kiai Ageng Gribig di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (26/10). Perayaan haul Kiai Ageng Gribig dilakukan dengan upacara Yaqowiyu atau sedekah bumi dengan menyebar apem. (Liputan6.com/HO/Agus)

Liputan6.com, Tulungagung - Wisatawan banyak yang ikut berebut isi tumpeng raksasa dalam ritual sedekah bumi yang digelar nelayan dan warga pesisir Pantai Gemah, Tulungagung, Jawa Timur.

Acara yang digelar di pesisir kawasan wisata Pantai Gemah, Desa Keboireng, Kecamatan Besuki itu semakin meriah dengan aneka hiburan bernuansa tradisional mengiringi prosesi arak-arakan hingga tumpeng akhirnya di larung ke tengah laut.

"Ritual adat ini menarik dan layak dilestarikan karena bisa menjadi daya tarik wisata," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo yang ikut hadir menyaksikan prosesi budaya tersebut, dilansir dari Antara, Sabtu (30/7/2022).

Selain sebagai bentuk syukur, acara sedekah bumi juga untuk memperingati pergantian tahun kalender Jawa dan Hijriah, Tahun Baru Islam.

Menariknya, tumpeng yang dibuat diisi dengan aneka hasil pertanian dan perkebunan. Ada terong, kacang, jagung, pisang dan durian, dan semua sayuran ini berasal dari lahan pertanian sekitar.

Menurut Kepala Desa Keboireng Supirin, sedekah bumi ini sebagai bentuk syukur lantaran warga dapat menikmati kekayaan alam yang berada di desa.

Tak hanya hasil laut dan panorama pantai yang kini menjadi destinasi favorit wisatawan, namun juga hasil bumi lain dari sektor pertanian dan perkebunan yang melimpah.

Sedekah bumi dikemas dengan upacara adat tradisional. Sebelum diperebutkan oleh warga, tumpeng itu diarak keliling lokasi lantai dengan iringan penari dan tabuhan gamelan.

Acara ini menjadi daya tarik wisata, sebab banyak warga dan wisatawan yang datang khusus melihat acara tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya