3 Jembatan Korban Banjir Trenggalek Kembali Beroperasi, Sedot Anggaran Rp 5 Miliar

Pembangunan ketiga jembatan itu, disebut Edy atas usulan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat Gubernur meninjau daerah-daerah terdampak banjir dan longsor pada akhir Oktober 2023.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 24 Jan 2023, 15:21 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2023, 12:25 WIB
Khofifah dan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat meresmikan jembatan yang rusak usai diterjang banjir. (Istimewa)
Khofifah dan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat meresmikan jembatan yang rusak usai diterjang banjir. (Istimewa)

Liputan6.com, Trenggalek - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Senin meresmikan tiga jembatan darurat di Trenggalek yang sebelumnya rusak terdampak banjir bandang.

Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Edy Tambeng Widjaya memaparkan, tiga jembatan darurat yang dibangun di wilayah pesisir selatan Kabupaten Trenggalek itu menyerap anggaran hampir mencapai Rp5 miliar bersumber dari dana tidak terduga provinsi.

"Jembatan yang dibangun adalah jembatan Mukus, Jembatan Bendoroto. Kemudian jembatan Kedung Pucang yang pondasinya mengalami pengikisan," tuturnya, Selasa (24/1/2023).

Pembangunan ketiga jembatan itu, disebut Edy atas usulan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat Gubernur meninjau daerah-daerah terdampak banjir dan longsor pada akhir Oktober 2023.

"Dan saat itu juga Ibu Gubernur menyetujui untuk memberikan bantuan melalui biaya tak terduga (BTT) Provinsi Jawa Timur sebesar lebih dari Rp4 miliar untuk membangun tiga jembatan di Trenggalek ini," papar dia dikutip dari Antara.

Jembatan Mukus sendiri dibangun dalam bentuk jembatan darurat (Bailey) atau jembatan rangka baja yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Timur.

Begitu juga Jembatan Bendoroto menggunakan Bailey yang dimiliki Pemprov Jatim. Diharapkan, meski menggunakan bailey, dikemudian hari setelah terbangun jembatan permanen maka jembatan darurat itu dapat dipindahkan guna peruntukan jembatan lainnya yang mengalami nasib yang sama.

Jembatan Mukus sendiri, jelas Edy, secara teknis memiliki bentang panjang 27 meter dan lebar 3,5 meter. Jembatan ini mampu dilewati armada berat dengan kapasitas maksimum 10 ton.

Sedangkan Jembatan Bendoroto panjang 26 meter dengan lebar 3,5 meter. Kemudian kapasitas yang dilewati 10 ton. Jembatan Kedung Kujang hanya penguatan pondasi yang terkikis.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menambahkan "Total ibu memberikan bantuan jembatan darurat yang total biayanya hampir Rp5 miliar. Kemudian semuanya rata-rata sangat vital," kata Mas Ipin, sapaan Bupati Trenggalek.

Di Mukus ini, misalnya, ada empat ribu warga yang sempat terisolasi. Selain itu di daerah ini juga memiliki potensi pariwisata menarik yang potensial dikunjungi wisatawan, sehingga sangat membantu ekonomi masyarakat Trenggalek.

Dampak Ekonomi

Sedangkan jembatan Bendoroto yang ada di Kecamatan Munjungan merupakan nadi penghubung antara Kecamatan Watulimo dengan Kecamatan Munjungan.

Vitalnya infrastruktur itu membuat jembatan ini memiliki dampak ekonomi luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Trenggalek, khususnya yang ada di wilayah Munjungan.

Sebab, kalau jembatan itu putus, Kecamatan Munjungan bisa terancam terisolasi karena kita tahu jalur Kampak-Munjungan juga sering terancam longsor.

Infografis Simpang Susun Semanggi
Berawal dari Jembatan Semanggi, kini dipercantik dengan Simpang Susun Semanggi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya