Liputan6.com, Pasuruan - Krisis pangan global menjadi salah satu isu yang disoroti oleh Kelompok relawan Ganjar Milenial Center (GMC) Pasuruan, Jawa Timur. Krisis pangan membuat masyarakat mandiri dengan memanfaatkan pertanian hidroponik.
Untuk mengenalkan potensi sistem pertanian hidroponik, GMC Pasuruan membagi-bagikan sayur hidroponik di Desa Ngerong, Kecamatan Gempol.
Baca Juga
Koordinator GMC Pasuruan Yunio mengatakan model pengelolaan pertanian semakin berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Advertisement
Dia menyebut dahulu untuk bisa bertani harus memiliki lahan luas, namun saat ini dengan lahan seadanya masyarakat tetap dapat bertani dengan sistem hidroponik.
"Sistem hidroponik merupakan pengembangan teknologi pertanian, yang mana air mengandung unsur hara diperlukan tumbuhan untuk dialirkan melalui media tanam yang sudah disiapkan," ujarnya dilansir dari Antara, Minggu (26/2/2023).
Menurut dia, krisis pangan global menjadikan masyarakat dunia untuk mandiri terhadap pangan dengan memanfaatkan keterbatasan lahan yang ada.
Ia menyampaikan bahwa lahan di Pasuruan sudah minim untuk dipakai bertani, sehingga sistem hidroponik dirasa paling tepat untuk digunakan masyarakat.
Gandeng Komunitas Tani
Pada kesempatan tersebut, GMC juga menggandeng Komunitas Pertanian Hidroponik Sayurku.
Melihat ketahanan pangan hari ini, kata dia, pertanian hidroponik menjadi pilihan bagi masyarakat mandiri secara pangan karena hidroponik sangat bisa dikelola dari rumah dengan menggunakan “staterkit” hidroponik atau barang bekas.
“Kami juga memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo kepada masyarakat, khususnya di Pasuruan,” tutur dia.
Advertisement