Liputan6.com, Jakarta - Warga Pagenggang Pasir, Kelurahan Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Lebak, Banten, menyambut baik rencana Pandawa Tehnologi membuka peternakan ayam di kampung mereka. Jika terealisasi maka akan membuka lapangan kerja, sekaligus CSR perusahaan akan memberi manfaat buat mereka.
Pandawa Tehnologi menggelar silaturahim dengan warga Pagenggang, Selasa 7 Maret 2023. Silaturahim ini dalam rangka menjelaskan rencana operasinal peternakan ayam yang ada di daerah tersebut.
Camat Cijaku, Ali Rachman mengatakan mengapresi dan mendukung rencana pendirian peternakan ayam tersebut.
Advertisement
“Sejak pimpinan Pandawa menemui saya, menyampaikan rencananya mendirikan peternakan di sini, saya sangat mengapresiasi,” kata Ali, Kamis (9/3/2023), dalam keterangan tertulis.
Ia mengatakan telah mengeluarkan rekomendasi untuk pendiri peternakan tersebut. Dan setahu Ali pihak Pandawa Tehnologi telah mendapatkan izin dari Dinas Peternakan.
Warga menyetujui rencana pendirian peternakan ayam di lingkungannya ini, menurut Ali, karena akan menerapkan teknologi dalam pengelolaannya. Sehingga peternakan itu tidak akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Baik dari sisi bau maupun limbahnya.
“Mereka juga berkomitmen membantu masyarakat sekitar, kegiatan sosial keagamaan, termasuk juga karyawannya juga harus dari sini,” kata dia.
Tokoh Pemuda Desa Pagenggang Mat Sholeh mengatakan sangat mendukung keberadaan perusahaan tersebut. Ia berharap ke depannya peternakan tersebut bisa berkembang, sehingga bisa membantu masyakat sekitarnya.
Pimpinan Ponpes Kampung Pagenggang, Haji Nawawi, berharap pihak perusahaan memegang komitmennya. Terutama hal-hal yang terkait dengan menjaga agar peternakan tersebut tidak memunculkan limbah maupun pencemaran.
“Semoga sukses segalanya. Perusahaannya sukses, bermasyarakatnya juga sukses,” ungkap Nawawi.
Air Limbah Masuk ke Sumur Resapan
Owner Pandawa Tehnologi Iqbal Maulana menyatakan, sekalipun belum beroperasi, pembangunan kandang sudah dilakukan pertengahan 2022. Dijelaskannya, peternakan ini didesain dengan menggunakan teknologi close house. Sistem ini akan membuat kandang ini tidak berbau maupun meminimalisir lalat.
Dalam peternakan ini, juga dibangun sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sehingga air limbah yang bersumber dari kandang, tidak akan mencemari lingkungan.
“Jadi air limbah nanti akan masuk ke sumur resapan dan nantinya akan langsung masuk ke dalam tanah,” ungkapnya.
Perizinan operasional, menurut Iqbal, sudah diterbitkan Dinas Peternakan, termasuk sudah terbit perizinan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
“Jadi prosedur perizinan sudah kami tempuh semua,” kata Iqbal.
Dengan keberadaan peternakan di wilayah tersebut, Iqbal mengatakan selain pihaknya menumpang usaha, tapi diharapkan juga memberi dampak positif bagi warga sekitar.
“Kami berkomitmen untuk dana-dana CRS setiap periode panen akan didistribusikan melalui pemerintah desa setempat,” papar Iqbal. Termasuk berkontribusi terhadap kegiatan yang warga sekitar.
Advertisement