Berkah Gas Elpiji 3 Kg Langka, Perajin Tungku Api di Banyuwangi Panen Orderan

Langkanya gas elpiji 3 kilogram menjadi berkah bagi perajin tungku api di Dusun Blangkon, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Permintaan tungku api kayu kini meningkat.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 29 Jul 2023, 20:07 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2023, 20:07 WIB
Perajin tungku kebanjiran pesanan seiring langkanya gas elpiji 3 kilogram di pasaran Banyuwangi. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Perajin tungku kebanjiran pesanan seiring langkanya gas elpiji 3 kilogram di pasaran Banyuwangi. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Langkanya gas elpiji 3 kilogram menjadi berkah bagi perajin tungku api di Dusun Blangkon, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Permintaan tungku api kayu kini meningkat.

Salah satu perajin tungku api di Dusun Blangkon Hariyono, mengaku semenjak gas elpiji 3 kilogram langka, permintaan toko seluruh Banyuwangi yang menjual tungku api meningkat. Hingga saat ini produksi tungku api sedikit terhambat karena kebutuhan bahan baku yang banyak.

“Biasanya toko-toko penjual tungku api hanya meminta 10 hingga 20 tungku saja. Dan saat ini mereka bisa pesan 40 sampai 50 tungku,” ungkap, Hariyono, Sabtu (29/7/2023).

Hariyono, yang terkenal dengan panggilan Hari Luweng, itu menyebut, bukan hanya tempat produksi tungkunya saja yang mengalami peningkatan permintaan seiring langkanya gas elpiji 3 Kg, namun perajin tungku lain yang tersebar di dusun Blangkon juga turut mengalami kebanjiran order.

Sebagai informasi, dusun Blangkon sendiri terkenal dengan sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perajin tungku apinya.

“Di sini ada 10 perajin tungku api, dan alhamdulillah semuanya saat ini banyak menerima pesanan,” ujarnya.

Hari Luweng, bercerita mulai merintis menjadi perajin luweng atau tungku api dalam bahasa jawa, sejak 15 tahun lalu, pada 2008. Awalnya ia, hanya menjadi sales tungku api di pulau Andalas (Sumatera). Akhirnya Hari Luweng, mencoba belajar dan kembali kekampung halaman untuk praktek dengan memproduksi tungku hasil ilmu yang diperolehnya.

“Sekarang saya menyuplai hampir seluruh toko di Banyuwangi, dan untuk luar kota biasanya dapat pesanan dari Jember, Lumajang, Malang, Solo, Bali, Flores, Bima,” tandas, bapak tiga anak itu.

Pria berumur 40 tahun itu, dengan dibantu tiga karyawanya, dapat memproduksi kurang lebih 25 tungku, dengan waktu pengerjaan selama satu minggu, apabila kondisi cuaca sedang panas. Dan apabila cuaca sedang hujan butuh waktu lebih lama, sekitar dua minggu,” jelasnya.


Terbuat dari Campuran Tanah Liat dan Abu Hitam

Perajin tungku kebjiran order seiring langkanya gas elpiji 3 kilogram di pasaran Banyuwangi. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Perajin tungku kebjiran order seiring langkanya gas elpiji 3 kilogram di pasaran Banyuwangi. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Produksi tungku api milik Hari Luweng terbuat dari campuran tanah liat dan abu hitam. Untuk bahan tanah ia beli dari Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, karena menurutnya tektur tanah liat disana cukup bagus dan lengket. Sedangkan, untuk bahan abu hitam diperolehnya dari wilayah Purwoharjo.

“Ada dua ukuran tungku api yang saya produksi, yang kecil saya jual Rp35.000 sedangkan yang besar Rp80.000, dan pembeli bebas request waran,” ucap, Hari Luweng.

Lebih lanjut, Hari Luweng, menjelaskan, menggunakan tungku api kayu bisa membuat pengeluaran lebih hemat daripada LPG. Lantaran, kebutuhan kayu satu ikat bisa bertahan lebih dari hampir satu bulan.

Untuk masak sehari, tungku api hanya butuh dua kayu bakar ukuran sedang. Disamping itu, Hari Luweng mendesain tungku api miliknya agar tidak membuat wajan atau baskom menghitam.

“Padahal menurut saya enak menggunakan Tungku Api, selain bisa masak dalam skala besar, kita bisa Wowo (menghangat di tungku) agar lebih rileks seperti orang-orang dulu,” gurau, Hari Luweng, seraya menyetak tungku.

Infografis Harga Elpiji Nonsubsidi Naik Rp 2.000 per Kg. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Harga Elpiji Nonsubsidi Naik Rp 2.000 per Kg. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya