Liputan6.com, Banyuwangi - PT Pertamina Banyuwangi memastikan ketersedian gas elpiji 3 kilogram di Banyuwangi, sudah kembali normal.
Sales Brand Manager PT Pertamina Banyuwangi Denny Nugrahanto menyatakan, hasil pengecekan di tingkat pangkalan pasokan gas 3 Kilogram sudah normal dan tercukupi. Tidak ada antrean pembelian seperti yang terjadi pada akhir Juli lalu.
Baca Juga
“Kembali normalnya pasokan gas 3 Kilogram ini sudah berjalan sejak sepekan ini,” ujar Denny Nugrahanto, Rabu (9/8/2023).
Advertisement
Kata Denny, kembali normalnya ketersedian gas 3 Kilogram di Banyuwangi ini, karena kesadaran masyarakat golongan mampu untuk kembali beralih menggunakan gas non subsidi meningkat. Hal itu bisa dilihat dari peningkatakan penggunakan gas non subsidi yang mencapai 70 persen per harinya.
“Sudah mulai banyak konsumen yang kemarin kita operasi pasar pun yang dia memang mampu akhirnya mereka mengganti tabungnya ke yang pink. Harapannya tetap terjaga kesadaran Masyarakat terutama bagi yang mampu, Baik yang 5 setengah maupun yang 12 kilo,” tambahnya.
“Kalau non PSO itu dari kurang lebih hariannya sekitar 7 ton, sekarang bisa 12, 13 ton per hari,” tutur Denny.
Selain naiknya penggunakan gas non subsidi di Banyuwangi, normalnya ketersedian gas elpiji 3 kg, juga karena penambahan 1 juta tabung gas 3 kilogram di Jawa Timur, sesuai intruksi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Sehingga pasokan gas melon bersubsidi ini dari yang sebelumnya 52 ribu tabung per harinya menjadi 160 ribu tabung per harinya, Jadi secara perlahan ketersedian gas 3 kilogram kembali pulih, meski pada dasarnya kuota dari Pertamina untuk Banyuwangi tidak berkurang,” tegas Denny.
Denny berharap, kesadaran Masyarakat dari golongan mampu untuk menggunakan gas elpiji non subisidi lebih meningkat kedepannya. Sebab peruntuhan gas melon tersebut memang digunakan untuk kalangan Masyarakat miskin.
Beli Gas 3 Kilogram Gunakan e-KTP
“Untuk memastikan pembelian gas LPG bersubsidi itu tepat sasaran, setiap pembelian di tingkat pangkalan Masyarakat harus menyerahkan e-KTP untuk dilakukan pendataan dan pemetaan penerima gas LPG bersubsidi,” katanya.
Sementara itu, pemilik salah satu pangkalan Tumini, di Kelurahan Klatak, Banyuwangi Yudi mengakui, ketersedian gas 3 kilogram sudah mulai normal. Bahkan kata dia, stok di pangkalannya dalam seminggu ini masih tersisa 12 tabung dari pasokan 35 tabung dari agen per pekannya.
”Alhamdulillah sudah mulai normal tidak ada kelangkaan lagi. Ini di tempat saya justru masih sisa 12 tabung minggu ini. Masyarakat tidak antre lagi karena ketersediaan cukup untuk kebutuhan masyarakat,”pungkasnya.
Advertisement