Liputan6.com, Malang - Kebakaran hutan terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sejak 17 Agustus 2023 lalu. Tim gabungan terdiri dari petugas dibantu relawan dan masyarakat setempat berusaha memadamkan kebakaran tersebut.
Balai Besar TNBTS dalam keterangan resminya menyebutkan, titik api kebakaran Gunung Semeru terpantau ada di blok Oro-oro Ombo di bawah puncak Mahameru. Vegetasi yang terbakar berupa alang-alang, semak, serasaj dan sebagian pohon cemara gunung.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, mengatakan pada Minggu, 20 Agustus 2023 ini akan diterjunkan tim kedua untuk membantu tim pertama melakukan pemadaman kebakaran.
Advertisement
“Tim itu akan memperkuat tim pertama dalam upaya pengendalian kebakaran,” kata Septi, Sabtu, 19 Agustus 2023 malam.
Tim pertama pada Sabtu kemarin telah membuat ilaran api atau jalur batas khusus agar kebakaran tidak semakin meluas yang bisa merembet ke Pangonan Cilik Ranu Kumbolo. Sejauh ini, upaya itu berhasil mengendalikan kebakaran.
Tim gabungan terus berusaha mencegah kebakaran Gunung Semeru tak meluas. Yakni melakukan pendinginan agar memastikan api benar-benar padam di kawasan Oro-oro Ombo serta cek lapangan dan pemadaman di lokasi titik api di sekitar Jambangan dan Keling.
“Tim gabungan yang sekarang berada di lokasi akan dibantu tim kedua untuk melakukan pemadaman,” ujar Septi.
Identifikasi Penyebab Kebakaran
Petugas Balai Besar TNBTS belum bisa memastikan penyebab utama kebakaran tersebut. Serta belum bisa memerkirakan luar area hutan di kawasan taman nasional yang terbakar selama beberapa hari ini.
“Tim kami masih dalam proses mengidentifikasi di lapangan,” kata Septi.
Kondisi kawasan taman nasional sekarang ini sangat rentan terjadi kebakaran hutan. Hal itu disebabkan cuaca sangat kering dampak dari musim kemarau. Selain itu, sebagian savana telah mengering akibat embun upas beberapa waktu lalu.
Karena kerentanan tinggi itulah petugas mengimbau semua pihak agar tidak berhati-hati dan tak membuat api di dalam kawasan taman nasional. Sebab tindakan gegabah termasuk membuang putung rokok sembarang turut berpotensi memicu terjadinya kebakaran.
Advertisement